sekolah tinggi agama islam stai al aulia bogor menyelenggarakan
sekolah tinggi agama islam stai al aulia bogor menyelenggarakan

Dai Sebagai Penyebar Prinsip Dasar Moderasi Beragama yang Adil dan Berimbang

BOGOR – Moderasi beragama menjadi salah satu instrumen penting dalam upaya membentengi masyarakat dari paham intoleran dan ekstrem beragama, maka ketersediaan dai yang menjadi penyampai sikap-sikap meoderasi beragama menjadi satu kebutuhan yang harus tersedia. Moerasi beragama sejatinya telah tertanam dikehidupan masyarakat namun harus lebih diviralkan terutama melalui dai-dai yang selalu bersentuhan dengan masyarakat.

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Aulia Bogor menyelenggarakan pelatihan dai muda dengan menggunakan media digital. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama dengan  dosen IIQ Saepullah MA Hum, dosen STAI Al Aulia Sarwenda MAPd, dan dosen Unusia Abdul Qodir MA Hum. Pelatihan itu  dilaksanakan dari  tanggal 23 hingga   30 Oktober 2021.

Program ini merupakan Program Pengabdian Masyarakat Inovasi Berbasis Moderasi Beragama Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Litapdimas Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Dalam pembukaan kegiatan pelatihan tersebut, Sabtu (23/10), Sarwenda menyatakan bahwa moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya. “Prinsip dasar moderasi beragama adalah adil dan berimbang,” kata Sarwenda seperti dikutip dari laman Republika.co.id.

Ia menambahkan, adil dalam memandang, menyikapi, dan mempraktikkan semua konsep yang berpasangan. Sedangkan prinsip keseimbangan adalah untuk menggambarkan cara pandang, sikap, dan komitmen untuk selalu berpihak pada keadilan, kemanusiaan, dan persamaan.

Saepullah dalam pelatihan itu menegaskan bahwa dakwah rahmatan lil alamin, sepatutnya mengedepankan semangat persaudaraan. Semangat persaudaraan yang dimaksud adalah semangat persaudaraan sesama manusia (ukhuwah basyariah), persaudaraan sebangsa (ukhuwah wathaniyah) dan persaudaraan seagama (ukhuwah Islamiyah). “Dalam menyikapi fenomena yang ada di  masyarakat maka perlu kita memegang empat  prinsip,” ujarnya.

Saepullah menyebutkan, pertama prinsip tasamuh yang dіаrtіkаn ѕеbаgаі ѕіkар tоlеrаn  tеrhаdар rаgаm budауа аtаu kеbudауааn уаng аdа. Kedua, tawazun, аrtіnуа ѕеіmbаng, baik antara hubungаn ѕеѕаmа umаt mаnuѕіа dаn јugа аntаrа mаnuѕіа dеngаn Tuhаnnуа.

Ketiga,  tawasuth, ѕіkар mоdеrаt уаng bеrріјаk раdа рrіnѕір kеаdіlаn ѕеrtа bеruѕаhа mеnghіndаrі ѕеgаlа bеntuk реndеkаtаn dеngаn tаthаrruf (еkѕtrem atau kеrаѕ). Keempat, ta’adul yaitu mеruраkаn ѕіkар аdіl аtаu mеnеmраtkаn ѕеѕuаtu раdа tеmраtаnуа, tеrhаdар ѕеѕuаtu уаng unіvеrѕаl tаnра аdа rаѕа раmrіh mаuрun mеnghаrар іmbаlаn. “Kеаdіlаn іnі tіdаk сukuр dаlаm јаbаtаn ѕаја, mеlаіnkаn аdіl mеnсаkuр ѕеluruh аѕреk, bаіk ѕуаrіаh, аkіdаh, аkhlаk, dаn уаng lаіnnуа.

Sedangkan Abdul Qodir, menjelaskan bagaimana materi tersebut di atas, kemudian dijadikan materi dakwah dan selanjutnya diaplikasikan ke dalam media digital, yang selanjutnya di upload ke dalam Youtube. “Sehingga,  dakwah yang disiarkan media digital menjadi dakwah yang moderat, sebagai dakwah yang rahmatan lil alamin,” kata Abdul Qodir.

Pelatihan ini diikuti oleh 15 mahasiswa semester 5 dan 7 STAI Al Aulia Bogor. Selesai pelatihan   ini, mereka diharapkan dapat membuat karya, baik itu secara tertulis, maupun video, yang berhubungan dengan dakwah yang moderat.

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …