lalai
pelupa

Anda Sering Lupa? Bacalah Doa yang Diajarkan Langsung Allah kepada Rasulullah

Hafalan merupakan karunia Allah yang harus disyukuri. Hafalan yang kuat menjadi modal besar seseorang untuk menguasai ilmu pengetahuan, khususnya ilmu agama. Dengan itu pula, potensi untuk menjadi orang besar dan memberikan manfaat besar terbuka lebar. Baik untuk dirinya, keluarga, Negara dan agama.

Tengoklah sebagai perumpamaan, beberapa sahabat Nabi yang memiliki ingatan sangat kuat sehingga mampu menghafal puluhan ribu hadis. Namun demikian, tidak semua orang memiliki daya ingat yang kuat, bahkan banyak yang pelupa.

Sifat pelupa menjadi kodrat manusia, bahkan Nabi Muhammad pun pernah lupa. Saat itulah,  Allah mengajarkannya doa berupa wahyu yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepadanya. Allah berfirman:

وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا

Artinya: “…. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini” (QS. al Kahfi; 24)

Ayat di atas, bila dipahami dari sebab turunnya khitabnya adalah Rasulullah secara khusus. Akan tetapi, khitab kepada Rasul berarti pula khitab untuk umat Islam seluruhnya. Dengan demikian, kita dapat mengamalkan doa ini ketika mengalami lupa.

Ragam Lupa dan Macam Doanya

Doa supaya tidak menjadi pelupa berikutnya, yaitu doa yang dibaca ketika sujud sahwi (sujud karena lupa meninggalkan salah satu rukun dalam shalat). Doa yang dibaca ketika itu tidak khusus ketika shalat saja, namun boleh dibaca di luar shalat. Berikut doanya, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Hajar,

قَوْلُهُ : سَمِعْت بَعْضَ الْأَئِمَّةِ يَحْكِي أَنَّهُ يَسْتَحِبُّ أَنْ يَقُولَ فِيهِمَا : سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو – أَيْ فِي سَجْدَتَيْ السَّهْوِ – قُلْت : لَمْ أَجِدْ لَهُ أَصْلًا .

Ibnu Hajar berkata, “Aku telah mendengar sebagian ulama yang menceritakan tentang dianjurkannya bacaan: “Subhaana man laa yanaamu wa laa yas-huw” ketika sujud sahwi (pada kedua sujudnya), maka aku katakan, “Aku tidak mendapatkan dalilnya sama sekali.”

Doa Menangkal Lupa

Rasulullah mengajarkan secara khusus doa untuk menangkal sifat pelupa. Dikisahkan, seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah, Ia mengeluhkan dirinya yang sering lupa. Kemudian ia meminta ijazah doa kepada Rasulullah supaya sifat pelupanya hilang. Rasulullah mengajarinya doa dan dibaca setiap hari:

 اَللَّهُمَّ اجْعَلْ نَفْسِيْ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ

Artinya, “Ya Allah, jadikan jiwa kami menjadi tenang, beriman akan adanya pertemuan dengan-Mu, dan rela atas garis yang Engkau tentukan.”

Lelaki itu membaca doa tersebut sebanyak tiga kali sehari. Hasilnya sangat ampuh, setelah itu sifat pelupanya hilang sama sekali, tidak pernah lupa tentang apapun.

Doa Lupa atau Kehilangan Barang

Untuk umat Islam secara umum, Rasulullah mengajarkan beberapa doa untuk menghilang sifat lupa. Baik lupa meletakkan suatu barang maupun lupa akan hafalan. Beliau mengajarkan berbagai doa yang perlu dibaca saat lupa atau kehilangan suatu barang.

Khusus saat lupa meletakkan suatu barang, ada amalan yang dapat membantu kita dalam mengingat kembali barang tersebut. Tentu dengan izin Allah. Doa ini sebagaimana diterangkan oleh Sayyid Utsman bin Yahya dalam kitabnya, Maslakul Akhyar fi al Ad‘iyah wa al Adzkar, redaksinya sebagai berikut:

اللّهُمَّ يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيْهِ اِجْمَعْ بَيْنِي وَبَيْنَ ضَالَّتِي فِي خَيْرٍ وَعَافِيَةٍ

Artinya: Wahai Tuhanku, wahai Dzat Yang mengumpulkan sekalian manusia di hari yang tiada keraguan  lagi padanya. Kumpulkanlah kiranya antara aku dan barangku yang hilang, kumpulkan dengan kebajikan dan kebaikan.

Demikianlah beberapa doa yang dapat kita amalkan ketika lupa atau kehilangan suatu barang. Walaupun sifat lupa selalu melekat pada diri mansuia, paling tidak dengan membaca doa-doa di atas akan meminimalisir lekatnya sifat kealfaan tersebut dalam diri kita.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Lebaran Topat perkuat silaturahmi dan jaga tradisi leluhur

Lebaran Topat di Mataram Pupuk Silatarahmi Antaragama dan Jaga Tradisi Leluhur

Mataram – Seperti di daerah-daerah lain saat Hari Raya Idul Fitri, di Kota Mataram, Nusa …

KH Yusnar Yusuf Rangkuti PhD

Tak Bertentangan dengan Syariat Islam, Budaya dan Kearifan Lokal Saat Idulfitri Perlu Terus Dilakukan

Jakarta – Perayaan Idulfitri di Indonesia biasanya diramaikan dengan berbagai budaya dan kearifan lokal, sesuai …