Seorang Nabi bernama Muhammad benar-benar telah membuka mata sejarah dan menyedot banyak perhatian. Betapa tidak, segala aspek dalam kehidupan beliau telah menjadi sumber inspirasi kehidupan di setiap lapangan aktifitas. Tidak hanya itu, risalah yang dibawanya juga merupakan sumber pedoman hidup bagi kehidupan manusia.
Nabi Muhammad SAW bukan hanya suri tauladan dalam suatu bidang, bahkan Beliau mampu menjadi contoh terbaik bagi umat-Nya. Salah satunya adalah pola kepemimpinan Rasulullah SAW selama menjadi kepala negara.
Ada dua prinsip yang mendasar dari kepemimpinan Nabi Muhammad:
- Prinsip Persaudaraan
Nabi menganjurkan kepada sahabat dan pengikutnya untuk menjalankan kesatuan dan persatuan. Ikatan keimanan lebih mengikat daripada pertalian darah.
Keimanan menjadi simbol yang paling kuat untuk mengikat tali persaudaraan atau golongan. Dengan demikian komunitas muslim yang memiliki nilai-nilai solidaritas telah di tangannya.
Lebih jauh Nabi menganjurkan, pentingnya melaksanakan persaudaraan dengan sesama non Muslim, pada hal-hal yang bersifat sosial dan kemsayarakatan. Tidak hanya diakui komunitas muslim, tetapi juga komunitas luar muslim.
- Prinsip Musyawarah
Nabi Muhammad Saw. selalu mengadakan musyawarah dengan para sahabatnya, ia selalu berkomunikasi dengan umatnya, bahkan kerap kali mendapatkan dirinya meminta pendapat kepada sahabat-sahabatnya.
Oleh Karena itu, seluruh ummat Islam dari seluruh suku dan bangsa merasa menjadi bagian dari komunitas muslim. Antara kaum Anshar dan Muhajirin tidak terjadi perselisihan, meskipun mereka berasal dari suku bangsa dari suku bangsa yang berbeda.
Kedua prinsip berkembang menjadi prinsip kemanusiaan, persamaan, keadilan sosial, keadilan ekonomi, dan prinsip solidaritas dan kebersamaan.
Sedangkan untuk merumuskan dasar-dasar kenegaraan yang kuat dibuatlah undang-undang kenegaraan pertama yang dikenal dengan Piagam Madinah.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah