menyaringkan bacaan dzikir
dzikir

Dzikir Mampu Mengobati Hati Yang Terluka

Hati merupakan rumah dari rasa dan perasaan yang dimiliki manusia. Karena rasa dan perasaan inilah senang dan sedih mampu kita rasakan. Rasa adalah bagian dari aktifitas hati. Selain akal, hati juga menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk hidup lainnya.

Terkait dengan masalah hati, sebagian besar penyebab manusia mencari ketenangan hati apabila ia sedang ditimpa masalah yang membuat hatinya merasa tidak tenang, sedih dan hancur. Ketidaktenangan hati bisa disebabkan oleh ragam faktor, bisa karena masalah dalam keluarga, asmara bahkan pekerjaan.

Berbagai persoalan seperti beban hutang, keluarga yang tidak harmonis, kehidupan percintaan yang tidak sesuai harapan atau beban pekerjaan dan tuntutan dari atasan merupakan tekanan yang membuat hati gusar. Semua problem tersebut biasa dialami oleh semua orang.

Untuk merubah suasana hati dari gelisah, gusar, dan sedih menjadi lebih tenang dengan kembali mengingat Allah dan Rasulnya merupakan salah satu solusi terbaik bagi kaum muslimin. Dalam Al-Quran Allah menjelaskan pada Surat Ar-Ra’d Ayat 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Dzikir dalam Qur’an

Dalam Al-Quran, terdapat hampir 3OO ayat yang menyebutkan tentang Zikir dalam berbagai Tasrif. Namun kali ini kita  akan mengemukakan 6 ayat  yang menggambarkan adanya pengertian Zikir.

1. “ Ala bidzikrillah tathmainnul qulub ” ( Hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram (QS.13 : 28).

2. “ Inna nahnu nazzalna al- dzikir wainna lahu lahafizhun” ( Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar, memeliharanya (QS.15:9).

3. “ Fas’ alu ahla al-dzikir in kuntum la ta’lamun” ( Maka bertanyalah kepada orang-orang yang berpengetahuan (Ulama) jika kamu tidak mengetahuinya ) (QS.16:42).

4. “ Idza nudiya li al- shalati min yaum al jum’ati fas’au ila dzikir Allah” ( Jika dipanggil mengerjakan salat pada hari Jumat, maka segeralah pergi menunaikan salat Jumat (QS. 62:9).

5. “ Waman a’radha ‘an dzikriy fainna lahu ma’isyatan dhanka”( Barangsiapa yang berpaling dari peringatanku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS.2O:124).

6. “ Wa aqim al-shalata li zikriy ” ( Maka dirikanlah salat untuk mengingatKu) (QS.2O:14).

Berdasarkan 6 ayat tersebut yang menyebut kata “ Zikir”memiliki pengertian yang beragam. Ayat pertama, zikir berarti menyebut Allah. Ayat kedua, zikir berarti Al-Quran Karim. Ayat ketiga, zikir berarti ulama tempat bertanya. Ayat keempat, zikir berarti menunaikan salat Jumat. Ayat kelima, zikir berarti peringatan (agama). Dan ayat keenam, zikir berarti mengerjakan salat.

Dari gambaran 6 ayat tersebut, satu ayat yang paling popular di kalangan umat muslim terkait dzikir adalah mengingat Allah dengan berbagai bacaan seperti tasbih, tahlil, serta puji-pujian. Namun, zikir kepada Sang Khalik sangatlah luas, tidak sebatas mengucapkan puji-pujian di atas. Zikir bisa berarti salat, mempelajari Al-Quran, mempelajari agama dan konsultasi dengan ulama. Namun, dari semua kegiatan harus diniatkan untuk meningkatkan iman, ibadah dan akhlak, terutama mengurus kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Tata cara berzikir kepada Allah

Banyak kita jumpai cara berzikir kepada Allah dengan bersuara keras, bahkan hingga menangis histeris. Sebenarnya cara-cara demikian tidak sesuai dengan tuntunan yang ajarkan dalam Al-Quran. Dalam surat Al-A’raf ayat 205 disebutkan: Artinya : “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”

Dari ayat tersebut dapat dilihat dengan jelas kadang ada kesalahpahaman dari sebagian muslim yang ingin mendekatkan diri dengan berzikir tetapi dengan suara keras dan sikap yang berlebihan. Sikap dan cara demikian justru tidak disukai Allah. Berdoa hendaknya dengan suara yang rendah supaya kita dapat merasakan kedekatan hamba kepada Sang Pencipta. Allah tidak tuli dan tidak berada jauh dari tempat kita berdzikir.

Namun, berzikir dengan suara keras diperbolehkan ketika memiliki tujuan yakni saat sedang menjadi imam sholat yang setiap lafadznya harus didengar oleh makmumnya. Selain itu saat mengucapkan Talbiyah haji dan mengucap takbir ketika lebaran tiba. Semua tindakan dan cara mengeraskan bacaan dalam kasus di atas sangat dianjurkan.

Sudah jelas hati yang gelisah tidak bisa diobati dengan banyaknya harta yang melimpah dan kehidupan yang mewah. Allah sudah memberikan obat bagi penyakit hati ataupun semua macam kegelisahan yang dirasakan oleh hati, yaitu dengan berdzikir sesuai syariat yang sudah dituliskan dalam Alquran.

Dan ingatlah, ketika berdzikir sesungguhnya Allah itu sangat dekat. Tundukkan kepala, hinakan diri dan jangan selalu merasa angkuh di hadapan yang Maha Besar. Allah sangat dekat bahkan Allah mengisyaratkan dalam Quran: “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS: Qaaf : 16).

Bagikan Artikel ini:

About wahyuningsih

Check Also

tidak sukses

Sudah Berilmu Tidak Sukses, Ini Penyebabnya

Memiliki kehidupan yang sukses dan bahagia merupakan mimpi yang di idam-idamkan oleh semua manusia. Dengan …

padang mahsyar

10 Rupa Tampilan Manusia Penuh Maksiat di Padang Mahsyar

Padang Mahsyar merupakan tempat yang sangat luas di mana seluruh manusia dikumpulkan setelah mereka dibangkitkan …