anwar abbas 1 169

Ganjar Pranowo Tuai Kontroversi Saat Muncul di Tayangan Adzan TV, Waketum MUI Sangat Bagus

Jakarta – Munculnya bakal calon presiden yang diusung oleh PDIP dan Partai Perindo, Ganjar Pranowo di stasiun televisi swasta saat Adzan berkumandang memunculkan banyak perdebatan, ada yang pro maupun kontra terhadap tayangan tersebut, namun Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Anwar Abbas justru menilai munculnya Ganjar Pranowo dalam Adzan sebagai tayangan yang baik dan perlu ditiru bakal capres lainya.
Menurutnya, tayangan itu berisi muatan dakwah lantaran mengajak masyarakat untuk beribadah.

“Bagi saya pribadi tayangan azan dengan memunculkan video Ganjar Pranowo tidaklah bermasalah bahkan hal demikian menurut saya sangat bagus karena di dalamnya ada muatan dakwah yaitu mengajak orang untuk sholat atau berbuat baik apalagi yang tampil itu adalah seorang tokoh yang merupakan bakal calon presiden,” ujar Anwar dalam keterangannya, seperti dilansir dari laman cnnindonesia.com pada Minggu (10/9).

Dengan demikian, kata dia, tindakan Ganjar tersebut boleh-boleh saja dilakukan. Ia berpendapat nilai dan dampak tayangan itu akan sangat besar terhadap kehidupan keagamaan umat islam.

Anwar pun mempersilahkan bakal calon presiden lainnya untuk mengikuti jejak Ganjar tampil dalam tayangan azan televisi.

Cak Imin Ungkap Siapa yang Mestinya ‘Garap’ Tayangan Azan Ganjar
KPI Surati Stasiun TV Minta Klarifikasi Ganjar Muncul di Tayangan Azan
“Kalau ada bakal calon presiden yang lain yang juga mau melakukan hal yang sama dan serupa saya rasa cukup bagus serta silahkan saja,” ujarnya.

Kendati demikian, ia tak menampik bahwa banyak orang mengaitkan tayangan tersebut dengan masalah politik jelang Pilpres 2024. Maka, kata dia, hal itu akan mengundang lahirnya pro-kontra dan kegaduhan di masyarakat.

“Jika itu yang terjadi maka ada satu kaidah yang sangat dikenal dan terkenal di kalangan ulama fiqih dan ushul fiqih yang sangat perlu kita ketahui, pertimbangkan dan camkan baik-baik yaitu sebuah prinsip yang berbunyi: Dar’ul mafasid muqoddam ‘ala jalbil masholih,” jelas Anwar

“Artinya meninggalkan kemafsadatan harus didahulukan dari pada mengambil kemashlahatan,” sambungnya.

Oleh karena itu, Anwar mengatakan jika tayangan itu berpotensi menimbulkan kegaduhan dan pro-kontra di tengah masyarakat, maka lebih baik ditinggalkan saja.

Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan magrib di salah satu stasiun televisi swasta. Kehadirannya mengundang banyak reaksi. Tayangan itu ramai disorot dan dikaitkan dengan politik identitas.

Dalam video itu, tayangan azan magrib dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Kemudian, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.

Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.

Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Dia pun duduk di saf depan sebagai makmum.

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

daging dan sosis babi

Babi Dinilai Bergizi, Tapi Tetap Haram: Mengapa Islam Melarang yang Tampak Baik?

Baru-baru ini, sebuah penelitian internasional yang dikutip oleh Food.detik.com, mengungkap daftar 100 makanan paling bergizi …

Prof Yudian Wahyudi

Gerakan Kebajikan Pancasila, Amal Jariyah untuk Persatuan Bangsa

Ambon — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi menegaskan bahwa gerakan Relawan …