Gilad Atzmon dan Pandangannya tentang Kemerdekaan Palestina

kemerdekaan palestina

Islam Kaffah – Keberadaan bangsa Israel tidak hanya membawa malapetaka bagi rakyat Palestina, tapi juga telah menjadi sorotan masyarakat dunia atas pelanggaran kemanusiaan, seperti beberapa kali melakukan serangan yang membabibuta kepada warga sipil sehingga menewaskan ribuan atau bahkan tak terhitung lagi jumlah korbannya. Sungguh ini merupakan kesalahan sejarah.

Sejarah Israel sebagai sebuah negara, sebenarnya merupakan kompensasi negara Barat, yang merasa “bersalah” terhadap bangsa Yahudi di Eropa, terutama pada Perang Dunia II dengan Holocaust-nya, dengan memberikan “kompensasi” kepada Yahudi Eropa dengan menyediakan tempat bagi sebuah negara Yahudi. Sayangnya, tempat itu bukan di Eropa di mana mereka diperlakukan buruk, melainkan dicangkokkan di tanah Palestina nun jauh dengan berusaha keras mengusir penduduk aslinya.

Bertahun-tehun kemudian, sejak Israel menduduki Palestina dan mendeklarasikan diri sebagai “negara Israel” tahun 1948, terjadilah konflik serta perang terbuka, bahkan hingga sekarang. Tanah Palestina meradang dan banjir darah. Dimensi global dari masalah konflik ini telah dirasakan sejak lama, tetapi solusi belum tercapai. PBB yang dianggap mempunyai otoritas melakukan peneguran dan bahkan otoritas memberi hukuman kepada negara yang terbukti melanggar HAM, ternyata juga lumpuh alias tidak mempan. Lantas, bagaimana ke depan nasib Pelestina itu?

Ahmad Syafii Maarif (2012), menulis buku berujudul Gilad Atzmon: Catatan Kritikal tentang Palestina dan Masa Depan Palestina. Dalam buku ini, Buya Syafii, panggilan akrab Ahmad Syafii Maarif, memperkenalkan pemikiran baru tentang bagaimana mestinya kita sebagai umat manusia ikut terlibat aktif menyikapi tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina. Dan Buya Syafii terinspirasi dari percakapan virtualnya dengan seorang Yahudi dan mantan serdadu Zionisme bernama Gilad Atzmon. Bagi pecinta musik, nama Gilad tentu tidak asing lagi, sebab ia adalah musisi jazz kelas dunia berkewarganegaraaan Inggris.

 

Pandangan Gilad Atzmon

Gilad mempunyai kepedulian terhadap masa depan Palestina. Gilad, yang keturunan tulen Yahudi, justru berbalik arah mengkritik bangsanya sendiri. Di mata Gilad, sumber keonaran dan kejahatan global berasal dari Israel Zionis. Gilad mendukung penuh “hak pulang kampung” rakyat Palestina dan “solusi negara tunggal” bagi penyelesaian konflik yang sudah berlangsung lama itu. Negara itu tidak lain adalah Palestina.

Gilad sadar betul bahwa gagasannya itu terkesan sebagai sesuatu yang ganjil, absurd, tidak kontekstual, dan melawan arus opini dunia yang buta sejarah. Tetapi, Gilad menurut Buya Syafii punya alasan historis yang sangat kuat untuk membela pendiriannya. Dia yang hanya didukung oleh minoritas Yahudi dan beberapa penulis Barat tetap saja tidak berhenti dalam membela terobosan pemikiran yang berbahaya bagi dirinya tersebut.

Dalam pada itu, sangat disayangkan, negara-negara Arab yang melingkari Israel telah lama lumpuh menghadapi kekuatan Zionisme global ini. Maka, dapat dibayangkan betapa berat dan ruwetnya masalah yang dihadapi Gilad dalam perjuangannya membela Palestina yang sarat resiko itu. Jika dunia menilai Nazi sebagai penjahat kemanusiaan—itu tidak salah—Zionisme di mata Gilad jauh lebih brutal dab biadab disbanding dengan Zionisme Hitler.

Sekiranya Amerika Serikat tidak memberikan dukungan kuat kepada Israel, baik dalam bentuk dana maupun persenjataan, negara Yahudi sebenarnya cukup rapuh dan tidak mungkin meneruskan sikap kepala batunya terhadap tuntutan adil rakyat Palestina yang tidak mungkin takluk sampai kapan pun. Mengapa? Karena tanah yang dituntut Israel itu seratus persen adalah milik sah takyat Palestina. Nenek moyang orang Yahudi yang pernah tinggal di Palestina telah diusir Imperium Romawi sejak 2.000 tahun yang lalu.

Bagikan Artikel ini:

About Ali Usman

Pengurus Lakpesdam PWNU DIY

Check Also

asmaul husna

Kearifan Sufi dan Terapi Asmaul Husna

Menjadi seorang sufi, atau menjalankan ajaran tasawuf dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah tantangan. Dikatakan demikian, …

kecerdasan esq

Manajemen Kecerdasan IQ, EQ, dan SQ

Manusia, jika ditinjau dari neurosains, merupakan makhluk yang “unik”. Dalam dirinya tersimpan banyak misteri untuk …