syafaat2
syafaat2

Golongan yang Mampu Memberi Syafaat di Akhirat kelak

Syafaat (pertolongan) adalah salah satu cara yang bisa menyelematkan manusia kelak di akhirat. Hanya itu bentuk terakhir kesempatan umat agar mendapatkan pintu kebahagiaan yang abadi. Ada beberapa golongan yang bisa memberikan syafaat ketika hari pembalasan itu terjadi.


Manusia akan mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya kelak di akhirat. Ada yang beruntung juga ada yang nasibnya terkatung-katung. Pada hari itu hanya kalangan tertentu yang akan diizinkan oleh Allah memberikan Syafaat kepada orang lain.

Sebetulnya hakikat syafaat adalah bentuk permintaan kebaikan kepada orang lain. Adanya syafaat tidak hanya di akhirat saja, tapi di dunia juga ada. Misalnya orang yang memberikan kebaikan kepada orang lain terutama kepada orang tua, kerabat maupun sahabat.

Di akhirat kelak, ada beberapa golongan yang mendapatkan keistimewaan oleh Allah untuk memberikan syafaat. Hal ini sesuai dalam keterangan Fatawa Dar Al-Ifta’ Al-Misriyyah, yaitu:

Pertama, Para Malaikat. Hal ini seperti dalam Hadits yang berbunyi:

ﻣﻦ ﺩﻋﺎ ﻷﺧﻴﻪ ﺑﻈﻬﺮ اﻟﻐﻴﺐ ﻗﺎﻝ اﻟﻤﻠﻚ اﻟﻤﻮﻛﻞ ﺑﻪ: ﺁﻣﻴﻦ ﻭﻟﻚ ﺑﻤﺜﻞ ” ﺭﻭاﻩ ﻣﺴﻠﻢ

Artinya: “Barangsiapa yang berdoa untuk saudaranya yang tak ada bersamanya maka Malaikat yang bertugas berkata: Amin (semoga terkabul doamu), dan kamu juga mendapatkan hal yang sama. (HR. Muslim).

Kedua, Para Nabi, terutama Nabi Muhammad orang yang pertama kali diizinkan memberikan syafaat kepada Umatnya.

Ketiga, Orang-orang yang benar (Shiddiqin) dan para Syuhada (orang yang mati syahid).

Keempat, Orang-orang shaleh (Baik) kepada manusia, ia akan memberikan syafaat kepada orang lain.

Kelima, Orang yang hafal Al-Quran dan mampu mengamalkannya.

Keenam, Anak-anak yang meninggal sebelum baligh. Ia akan memberikan syafaat kepada orang tuanya.

Tak diragukan lagi bahwa Nabi Muhammad akan memberikan Syafaat kepada semua makhluk disaat berada di Maqam al-Mahmud (kedudukan yang mulia) yaitu disebut Syafaat Kubra (paling agung). Maka akan beruntung orang yang mendapatkan Syafaat dan mampu memberikan kebaikan kepada orang lain.

Doa Agar Mendapatkan Syafaat Nabi pada Hari Kiamat

Setiap manusia berharap di akhirat kelak menjadi orang yang beruntung dengan mendapatkankan kedudukan yang tinggi di sisi Allah serta terhindar dari berbagai macam malapetaka yang menimpanya disebabkan kesalahan yang disengaja ataupun prilaku kurang terpuji yang menghinggapi dirinya.

Untuk mendapatkan kemuliaan ini seseorang harus berusaha dengan sekuat tenaga ditambah doa yang selalu dipanjatkan, terutama doa yang bisa mendatangkan pertolongan dari Nabi (syafaat). Salah satunya seperti doa setelah adzan bila selalu dibaca maka akan menjadikan dirinya beruntung.

Hal ini seperti dalam Hadits yang berbunyi,

وعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ: اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَة

Artinya:”Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa yang membaca doa ketika selesai adzan

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

Maka ia akan berhak mendapatkan syafaat pada hari kiamat. (HR. Bukhari).

Hadits di atas menjelaskan bahwa orang yang mendengar adzan kemudian berdoa agar Nabi diberikan kemuliaan dan kedudukan yang mulia di hadapan semua makhluknya maka ia akan mendapatkan syafaat dari Nabi.

Ada beberapa faktor seseorang mendapatkankan syafaat dari Nabi.
Pertama, disebabkan memiliki rasa cinta yang tinggi kepada Nabi.

Kedua, ia mau mengikuti Sunnah Nabi baik dalam perkataan, perbuatan atau ketetapan yang diajarkan Nabi, salah satunya membaca doa setelah adzan ini. Dari sini penting kiranya selalu membiasakan doa ini agar hidupnya kelak akan tenteram.

Bagikan Artikel ini:

About Moh Afif Sholeh

Alumnus Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta dan Guru Bahasa Arab di SMA Islam Cikal Harapan BSD

Check Also

Lemah Lembut dalam Pergaulan

Anjuran Bersikap Lemah Lembut dalam Pergaulan

Islam menekankan pentingnya bersikap yang baik dan bijaksana dalam berhubungan dengan sesama

ulama nusantara

Siapa yang Pantas Menyandang Gelar Ulama

Ulama merupakan jama’ dari kata alim yang berarti orang yang mengetahui ilmu dan mampu mengamalkannya.