Jakarta – Ibadah haji 1441 Hijriah/2020 telah berakhir. Haji di tengah pandemi Covid-19 ini hanya diikuti 1000 jamaah, 70 persen ekspatriat yang sudah tinggal di Arab Saudi, sedangkan 30 persen lainnya adalah warga Saudi. Digelar dengan pembatasan dan protokol kesehatan ketat, haji 2020 berjalan sukses dengan tanpa satu pun jamaah terpapar virus Corona.
Setelah haji selesai, pemerintah Indonesia kini menunggu keputusan Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah umrah di tengah pandemi Covid-19.
Konsul Haji RI di Jeddah, Dr. Endang Jumali, mengatakan mulai berkomunikasi dengan otoritas Arab Saudi terkait pelaksanaan umrah. Dia meminta berbagai peraturan dan penyesuaian terkait COVID-19 segera diberikan kepada pemerintah Indonesia.
“Paling tidak ada informasi awal. Semalam juga saya sudah kontak-kontak ke bagian teknis di Kementerian Haji (Arab Saudi) untuk bisa kita rapat bersama dalam kaitan umrah ke depan seperti apa,” ungkap Endang dalam sebuah diskusi, Senin (3/8/2020).
Ia mengatakan, ibadah umrah akan berpatokan pada ibadah haji yang baru saja digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, pada prinsipnya, ibadah umrah mirip dengan ibadah haji, namun dapat dilaksanakan sepanjang tahun. Sementara haji dilaksanakan pada bulan ke-12 dalam kalender Islam atau bulan Zulhijah.
Endang mengaku optimis ibadah umrah akan segera dibuka. Apalagi, jumlah kasus Covid-19 di Arab Saudi terus turun. “Per tanggal 25 itu tercatat kasus 2.200 terus menurun sampai kemarin di tanggal 2 Agustus itu 1.357. Jika hal ini terus menunjukkan angka yang positif kan memungkinkan, ketika nanti penerbangan internasional dibuka, umroh juga dibuka,” tambahnya.
Meski begitu, umrah tetap dapat dipengaruhi oleh keadaan Covid-19 di negara asal jamaah. Apalagi seperti di Indonesia, kasus Covid-19 terus naik.
“Kan tidak menutup kemungkinan pemerintah Arab Saudi juga menysaratkan bagi (negara) pengirim jamaah umrah, syarat-syarat yang sangat ketat,” tandasnya.