madinah
madinah

Inilah 4 Pesan Pertama Nabi SAW di Kota Madinah

Hampir tiga belas tahun, nabi SAW diperintah Allah untuk menegakkan kalimat tauhid dan mensyiarkan agama Islam di kota kelahirannya, Mekkah. Namun hinaan dan penolakan kaumnya yang terus menerus didapat oleh beliau dan para sahabatnya. Kesabaran dan keteguhan mengemban risalah Islam-lah yang membuatnya bertahan dari cobaan-cobaan yang datang silih berganti. Hingga pada suatu hari nabi SAW mendapatkan perintah dari Allah untuk berhijrah ke kota yang bernama Yatsrib dan kemudian hari berganti nama menjadi Madinah.

Proses hijrahnya pun tak semulus yang diharapkan. Para sahabat awal yang nanti dijuliki sebagai muhajirin (orang yang berhijrah) diperintah nabi SAW untuk berangkat duluan dengan sembunyi-sembunyi. Hingga tersisa beliau, Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib yang kala itu masih kecil. Mengetahui keluarganya yang masuk Islam telah keluar kota Mekkah, lantas para pembesar Quraisy pergi mengepung rumah nabi SAW yang disitu masih ada beliau dan Ali.

Atas izin Allah, nabi SAW berhasil keluar rumah tanpa diketahui oleh orang-orang yang mengepungnya dan melanjutkan perjalanannya bersama Abu Bakar yang sudah menunggu dipersimpangan jalan. Walaupun para pembesar Quraisy mengejar, namun Allah menyelamatkan beliau berdua berjalan hingga sampai di kota Yastrib/Madinah.

Sebelum masuk kota Madinah, nabi SAW mendirikan masjid yang umat Islam tahu diberi nama masjid Quba dan kemudian melanjutkan sebentar perjalanannya sampai di gerbang Madinah. Terlihat banyak sekali orang Madinah yang ingin melihat sosok yang dianggap sebagai nabi terakhir itu. Di antara banyaknya orang, ada sahabat-sahabat muhajirin yang sudah tiba sebelumnya dan orang-orang madinah yang sudah masuk Islam sebelumnya, yang dikenal dengan sahabat Ansor.

Peristiwa bersejarah itu, digambarkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Salam RA.

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَلاَمٍ، قَالَ: لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المدينة انْجَفَلَ النَّاسُ إليه، فجِئْتُ في النَّاسِ لأَنْظرَ فيه، فلمَّا استبنت وجْه رسول الله صلى الله عليه وسلم عرَفتُ أَنَّ وَجْهَهُ لَيْسَ بِوَجْهِ كَذَّابٍ، فكان أوَّلُ ما تَكَلَّمَ بِهِ أَنْ قَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الأَرْحَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلامٍ

Dari ‘Abdullah bin Salam, ia berkata: “Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, orang-orang segera pergi menuju beliau (karena ingin melihatnya). Ada yang mengatakan: Rasulullah SAW telah datang, lalu aku mendatanginya ditengah kerumunan banyak orang untuk melihatnya. Ketika aku melihat wajah Rasulullah, aku mengetahui bahwa wajahnya bukanlah wajah pembohong. Dan yang pertama kali beliau ucapkan adalah, ‘Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.’” (HR. at-Tirmidzi)

Dari hadist di atas, umat Islam tahu nabi SAW selalu menebarkan pesan-pesan rahmat, damai dan moderat di semua kesempatan. Hal ini menandakan betapa agama Islam itu rahmatan lil ‘alamin. Terlihat mulai dari pesan social, kemanusiaan dan ibadah tak luput dari nasehat-nasehat beliau sepanjang hayatnya. Jelas, semua yang diucapkan nabi SAW pasti memiliki faidah atau manfaat. Di bawah ini beberapa faidah dari 4 pesan yang terkandung dalam hadist di atas,

Faidah 4 Pesan Pertama Nabi SAW di Madinah

  1. Perintah untuk menyebarkan salam

Dalam sebuah hadits Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ: تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ

“Seseorang pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Islam seperti apakah yang terbaik?”. Beliau menjawab, “Berilah makan (orang lain) dan ucapkanlah salam kepada yang engkau kenal dan tidak engkau kenal.” (HR. al-Bukhari)

  1. Wasiat untuk memberi makan

Allah ta’ala berfirman,

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا * إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلا شُكُورًا الإنسان

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.” (QS. Al-Insan: 8-9)

  1. Wasiat untuk menyambung tali silaturahmi

Yaitu menyambung yang memiliki hubungan Rahim, kerabat, dan hubungan sahabat pun termasuk didalamnya. Allah ta’ala berfirman,

“Maka apakah jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (QS. Muhammad : 22)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ

“Tidak akan masuk Surga orang yang memutuskan silaturahmi.” (HR. Muslim)

  1. Shalat Malam saat manusia tidur

Di antara manfaat orang yang istiqomah melaksanakan shalat malam ialah dirinya akan mendapatkan rizeki dan derajat yang tinggi disisi Allah. Sebagaimana dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً

“Dan pada sebahagian malam, lakukanlah shalat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat ke tempat yang terpuji” (Al-Israa: 79).

Bagikan Artikel ini:

About M. Alfiyan Dzulfikar

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Bersemangatlah dalam Beribadah (2): Cara Menghindari Kemalasan

Dalam tulisan sebelumnya, sudah dijelaskan betapa Allah SWT menganugerahkan kemurahan dan kemudahan kepada kita untuk …

ibadah

Bersemangatlah Dalam Beribadah (1): Tiada Kesukaran dalam Agama

Allah memerintahkan kita beribadah, pastilah itu bermanfaat dan baik untuk kita sendiri. Tak mungkin ada …