Media sosial adalah media komunikasi yang populer digunakan saat ini Sekarang begitu banyak media sosial yang digunakan oleh masyarkat luas sebagai sarana komunikasi Akan tetapi kadang kita melakukan kesalahan kesalahan dalam pemanfaatnya media sosial ini Kesalahan keslahan ini bukan saja menimbulkan dosa bahkan menyebabkan madlorot juga untuk orang lain bahkan untuk diri sendiri Lalu bagaimanakah tuntunan Islam dalam mengatur etika bermedsos agar tidak terjerumus kedalam dosa dan kemadlorotan Pada dasarnya ada beberapa aturan pokok dalam etika komunikasi menurut Islam Berikut uraiannya 1 Hindari perkataan bohongPerkataan bohong atau hoax adalah sesuatu yang kerap terjadi di media sosial Islam jelas melarang perilaku berbohong atau hoax ini Rasulullah saw bersabda Artinya Dari Abdull h bin Mas d Radhiyallahu anhu ia berkata Ras lull h Shallallahu alaihi wa sallam bersabda Hendaklah kalian selalu berlaku jujur karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur maka akan dicatat di sisi All h sebagai orang yang jujur Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi All h sebagai pendusta pembohong HR Bukhori Muslim Baca juga Begini Tata Cara Bermedia Sosial Menurut IslamHadits ini memerintahkan untuk berperilaku jujur dan menjauhi perkataan bohong Larangan untuk tidak berbohong terdapat pada kalimat dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta Disana juga disebutkan karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan Maka disini jelaslah bahwa Islam sangat melarang perbuatan bohong Menyebarkan konten hoax dengan niat apapun merupakan sesuatu yang tercela dan harus dihindari dalam bermedsos 2 Cek kebenaran suatu beritaSeringkali kita tidak keritis terhadap suatu berita yang kita terima Kita mungkin sering mempercayai bahkan ikut menyebarkan suatu berita yang kebenarannya belum terbukti khususnya yang bersumber dari internet Lalu bagaimana sikap kita sebagai seorang muslim dalam menyikapi hal ini Allah swt berfirman Artinya Hai orang orang yang beriman jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu QS Al Hujurat 6 Ayat ini memerintahkan kepada kita untuk senantiasa memastikan kebenaran dari suatu berita yang kita terima sebelum kita mempercayainya Kita dianjurkan untuk mengeceknya terlebih dahulu Termasuk jika memperoleh berita negatif mengenai seseorang atau suatu pihak maka ada baiknya melakukan tabayyun klarifikasi terlebih dahulu kepada orang pihak yang bersangkutan mengenai kebenaran berita tersebut Seringkali apa yang sebenarnya terjadi tidak seburuk apa yang diberitakan Oleh sebab itu maka pengecekan kebenaran berita tabayyun sangat diperlukan Pada ayat lain Allah swt berfirman Artinya Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak ketahui Sesungguhnya pendengaran penglihatan dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya QS al Isr 17 36 Ayat tersebut mengandung makna yang selaras dan sebenarnya saling melengkapi dengan ayat yang telah disebutkan sebelumnya Ayat pertama menyebutkan keharusan bertabayyun terhadap adanya suatu berita atau informasi ataupun datangnya suatu pemahaman Sedangkan pada ayat kedua disiratkan tidak diperkenankannya mengikuti sesuatu yang belum diketahui secara jelas Menyiratkan pula adanya proses tindak lanjut terhadap sesuatu yang belum diketahui agar dapat diketahui secara benar dan jelas Aktivitas pendengaran aktivitas penglihatan dan aktivitas hati akan dimintakan pertanggungjawabannya oleh Allah SWT 3 Hindari namimah Selanjutnya adalah hindari men share konten konten yang berpotensi menimbulkan sikap adu domba namimah atar sesama umat Islam atau sesama saudara sebangsa Rasulullah saw bersabda Artinya Dari Ibnu Abbas ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melewati sebuah kebun di Madinah atau Mekah beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa dalam kuburnya Nabi bersabda Keduanya sedang disiksa dan tidaklah keduanya disiksa karena masalah yang sulit untuk ditinggalkan Kemudian beliau kembali bersabda Mereka tidaklah disiksa karena dosa yang mereka anggap dosa besar Orang yang pertama tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya sendiri Sedangkan orang kedua suka melakukan namimah HR Bukhori Konten konten yang berpotensi menimbulkan namimah adalah konten konten yang berisi berita negatif yang belum terbukti kebenarannya Apabila kita telah melakukan upaya pada poin 2 dua tadi terhadap segala konten berita yang kita terima maka insyaallah akan terhindar dari perilaku namimah ini 4 Tidak mencela orang pihak lainHal ini biasanya terjadi saat berkomentar di medsos semisal di Instagram facebook twitter bahkan kolom komentar YouTube Jika kita ingat pada masa kampanyeu pilpres beberapa saat lalu penulis merasa miris karena banyak dijumpai julukan julukan yang berupa celaan seperti cebong dan kampret Hal ini tentu dilarang oleh Islam Firman Allah swt Artinya Hai orang orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka yang diolok olok itu lebih baik dari mereka yang mengolok olok Dan jangan pula wanita wanita mengolok olok wanita wanita yang lain karena boleh jadi wanita wanita yang diperolok olok itu lebih baik dari wanita yang mengolok olok dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri maksudnya janganlah kamu mencela orang lain pen Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar yang buruk Seburuk buruk panggilan ialah penggilan yang buruk fasik sesudah iman Dan barangsiapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang orang yang dzalim QS Al Hujuraat 49 11 Itula beberapa ketentuan dalam Islam yang mengatur dalam etika berkomunikasi khususnya dalam ber medsos Semoga kita dapat menjalankan apa yang diperintahkan Allah dalam ketentuan ketentuanNya dan juga diberi kekuatan untuk meninggalkan apa yang dilarangNya Mudah mudahan dengan demikian kita menjadi seorang muslim yang kaffah dengan menjalankan segala yang di syari atkan oleh Islam dengan sebaik baiknya Amiin Deden Muhyidin Permana Aktivis MATAN Sumedang Baca Artikel Terkait Gunakan Medsos Untuk Berdakwah Butuh Pendekatan Multi Dimensi Untuk Selesaikan Kekerasan Perpecahan di Medsos Harus Ada Aturan Ketat Untuk Membendung Radikalisasi via Medsos Darurat Namimah dan Ghibah di Media Sosial
Check Also
Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?
Meskipun arus puritanisasi mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …
Shalat Ghaib untuk Korban Bencana
Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah