Jakarta – Kelompok ISIS-Khorasan (ISIS-K) mengaku bertanggungjawab terhadap serangan bom di depan Masjid Eidgah di ibu kota Afganistan, Kabul, Minggu (3/10/2021). Tindakan itu mendapat kecaman keras dari berbagai pihak. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk keras bom di rumah ibadah itu.
““PBB di Afghanistan mengutuk serangan terhadap orang-orang yang terlibat dalam sebuah acara di sebuah situs keagamaan di Kabul,” ujar PBB dalam sebuah pernyataan, Selasa (5/10/2021).
Sedikitnya delapan orang tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam ledakan yang terjadi di pintu gerbang Masjid Raya Eidgah. Saat ledakan terjadi, orang-orang di sekitar masjid tengah melaksanakan salat jenazah ibunda Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid, yang sekarang menjabat Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan di pemerintahan sementara Taliban.
Pasca bom itu, situasi keamanan secara umum tetap tenang di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih negara itu pada pertengahan Agustus.
Pasukan Taliban mengklaim telah menyerbu sebuah markas ISIS di Kabul, beberapa jam setelah serangan yang menargetkan masjid di Taliban, diduga dilakukan ISIS. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, para pejuang Taliban telah melakukan operasi di utara Kabul pada Minggu (3/10/2021) malam waktu setempat.
“Akibat operasi, yang sangat menentukan dan sukses tersebut, pusat ISIS hancur total dan semua anggota ISIS di dalamnya tewas,” kata Mujahid di Twitter.