kitab
kitab

Islam Kaffah bertentangan dengan Islam Moderat ?

Ada deretan istilah Islam yang bagi kelompok tertentu dipegang secara ideologis, sementara sebagian lain memandangnya hanya sebagai manhaj atau cara berpikir. Mereka menyebutnya sebagai Islam kaffah, Islam Moderat, Islam Nusantara, Islam rahmatan lil alamin atau bahkan Islam liberal dan Islam ekstrem. Bagi yang memegang istilah tersebut dengan keyakinan ideologis akan memandang yang lain menjadi salah dan cenderung menghakimi istilah-istilah lain secara tidak proporsional dan tidak adil, apalagi karena nafsu penuh kebencian.

Sejatinya, tidak ada teks dalam Islam yang merujuk secara sharih (jelas) tentang jenis berbagai istilah Islam dengan atribut yang menyertainya seperti Islam kaffah, Islam moderat, Islam toleran, Islam nusantara dan atau Islam rahmatan lil alamin. Ikutilah label Islam kaffah, atau label Islam moderat, Islam rahmatan lil alamin. Tidak ada perintah yang labeling seperti itu.

Islam kaffah sebagai istilah hanya bagian dari pemaknaan Al Baqarah ayat 208 bukan penegasan adanya label Islam kaffah. Kaffah dalam ayat tersebut adalah isim hal-dalam ilmu nahwu-sebagai penjelas keadaan tertentu dari shahibul hal.

Dengan kalimat sederhana, kaffah dalam arti menyeluruh adalah penjelasan dari perintah Tuhan kepada umat Islam untuk memeluk Islam secara menyeluruh, totalitas atau komprehensif, bukan setengah-tengah dan parsial. Konteks ayat tersebut dari berbagai riwayat yang masyhur memiliki obyek umat Yahudi yang baru saja masuk Islam yang masih tidak mau meninggalkan ajaran dan tradisi sebelumnya.

Islam kaffah muncul sebagai istilah untuk menjelaskan berislam secara kaffah. Bukan label Islam jenis baru, atau ideologi tertentu, tetapi cara berislam yang kaffah untuk menjauhi cara berislam kelompok seperti umat Yahudi yang masuk Islam, tetapi masih setengah-tengah.

Karena sebagai cara berislam, Islam kaffah bukan untuk menghakimi kelompok tertentu semisal ; Islam anda kurang kaffah karena tidak mengikuti kelompok saya. Atau misalnya, Islam kaffah anda tidak sesuai dengan label Islam kaffah yang sebenarnya. Pertanyaannya yang sebenarnya itu yang mana dan dari kelompok mana?

Selama umat Islam mengamalkan 3 aspek dalam sebuah hadist populer terkait rukun Islam, rukun Iman dan rukun ihsan, orang tersebut telah mengamalkan Islam secara kaffah. Tidak ada persyaratan misalnya Islam kaffah harus menegakkan khilafah. Istilah Islam kaffah yang seperti ini bukan manhaj, tetapi sudah ideologis.

Pertanyaan selanjutnya, apakah Islam kaffah bertentangan dengan Islam moderat? Keduanya hanyalah istilah yang sama-sama mengambil dari sumber yang sama al-Quran. Tidak ada yang perlu dipertentangkan.

Masih dalam surat al-Baqarah ayat 143, para mujtahid menyandarkan istilah Islam moderat dengan merujuk ayat tersebut. Islam adalah umat yang moderat (washaty). Bedanya jika dilihat dari ilmu nahwu, ayat 208 yang berbicara Islam kaffah adalah isim hal menjelaskan keadaan, ayat 143 merupakan isim na’at/sifat yang menjelaskan tentang sifat dari umat. Sederhananya, umat Islam adalah umat yang moderat (washatan).

Apakah moderat adalah pesanan asing atau pemikiran Barat? Jika meminjam kata moderat berarti pesanan asing, maka Islam kaffah dengan istilah islam komprehensif adalah pesanan asing dan Barat? Cara berpikirnya tentu tidak sedangkal itu.

Islam moderat pun sejatinya cara berpikir dan berislam dengan merujuk pada sifat umat Islam yang washatan yang bersumber dari al-Quran. Bukan istilah pesanan asing, Barat, kapitalis, liberal atau cara persepsi yang terlalu dangkal dalam melihat istilah.

Tetapi, Islam moderat kan merangkul semua agama, kepercayaan dan budaya di luar Islam? Terkadang pertanyaan konyol ini sering muncul dari cara persepsi yang sudah tertutupi asumsi yang dianggap kebenaran. Atau lebih tepatnya, kurang piknik dan hanya diam lama dalam tempurung.

Pertama harus ditegaskan bahwa Islam moderat adalah sifat dan karakter untuk menyebut umat Islam. Islam moderat bukan merangkul agama, kepercayaan dan budaya dicampur adukkan dengan Islam. Tidak ada dalam kamus pemikiran dan berislam secara moderat yang membenarkan persepsi tersebut.

Bahwa umat Islam yang berpikiran moderat berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbeda agama itu adalah sebuah keniscayaan. Islam tidak pernah memusuhi orang yang tidak memusuhi Islam. Dalam surat Al-Mumtahanah ayat 8, misalnya Allah menegaskan tidak melarang umat Islam berbuat baik dan berlaku adil terhadap mereka yang tidak memerangi dan tidak mengusir karena agama. Maka, memandang musuh semua umat yang berbeda bukan hanya bertentangan dengan pemikiran yang moderat, tetapi bertentangan dengan perintah Allah dalam al-Quran.

Begitu pula, Islam kaffah atau berislam secara kaffah bukan lantas memusuhi non muslim. Keliru besar jika mengatakan bahwa jika ingin berislam secara kaffah berarti hanya mempunyai kawan dan berinetraksi dengan umat Islam saja. Jika berislam secara kaffah maka harus benci terhadap non muslim. Jelas cara berislam seperti ini akan salah pemikiran.

Kurang berislam secara kaffah seperti apa Rasulullah? Tetapi dalam interaksi kemanusiaan Rasulullah menyapa, bertemu, berdiskusi bahkan menjalin kerjasama dan diplomasi dengan kekuatan politik yang berbeda agama. Jadi, jika anda memahami Islam kaffah berarti berpikir ekslusif dan penuh kebencian, itu bukan Islam kaffah yang diperintahkan dalam Al-Quran, tetapi buah pemikiran ideologi tokoh tertentu.

Justru, berislam secara kaffah harus mempunyai sifat umat yang washatan. Berislam secara kaffah harus tidak ekstrem spritualisme dan tidak ekstrem materialisme. Intinya, berislam secara kaffah harus moderat sebagai sifat umat Islam yang diajarkan dalam al-Quran dan dipraktekkan oleh Rasulullah.

Penting untuk terakhir kali ditegaskan bahwa Islam kaffah, Islam moderat atau pun label Islam apapun lainnya bukan jenis dari Islam, tetapi cara berpikir dan berislam yang sudah diperas oleh para pemikir dan ulama dalam Islam. Tidak ada satu pun yang bertentangan dan dipertentangkan.  Hanya saja, kita harus lebih belajar banyak membaca referensi agar tidak terpaku terhadap pemikiran yang selalu mempertentangkannya.

Bersambung..Islam kaffah, Islam moderat dan asal usul Islam ekstrem

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Bincang Jurnal

Perkuat Literasi dan Iman Untuk Bendung Penyebaran Radikalisme di Media Baru

Purwokerto — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan …

KH Maruf Amin dan Menteri Wakaf Suriah

Ma’ruf Amin Bertemua Menteri Wakaf Suriah Bahas Kolaborasi Keilmuan dan Kedamaian Dunia Islam

Jakarta — Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, menerima kunjungan kehormatan …