Islam Membangun Peradaban dengan Membaca

Datanglah malaikat sebagai sosok makhluk asing dengan berkata Bacalah Bacalah dengan nama Tuhamu yang menjadikan hingga pada ujung ayat yang telah mengajarkan kepada manusia apa yang dia tidak tahu QS Al Alaq 1 5 Aspek historis turunnya wahyu pertama ini telah banyak diulas dalam berbagai lembar catatan sejarah Namun apa yang ingin ditegaskan bahwa wahyu pertama tentang membaca sebenarnya menjadi fondasi bukan hanya Kerasulan Nabi Muhammad tetapi peradaban Islam Wahyu pertama Nabi Muhammad dimulai dengan bacalah iqra Kumpulan wahyu wahyu itu sebagai pegangan iman dan ilmu pengetahuan Islam itupun diberi nama dengan al Qur an yang masih berasal dari akar kata qaraa yang berarti bacaan Membaca dan bacaan ilmu pengetahuan merupakan salah satu fondasi peradaban Islam Wahyu pertama mengajarkan manusia untuk membaca memahami meneliti dan mengkaji Karena itulah ayat ini secara umum melukiskan tentang penciptaan manusia dari darah yang hanya segumpal tetapi kemudian Allah memuliakan manusia dengan ilmu pengetahuan Kemuliaan manusia pada hakikatnya akan ditentukan pada sejauh mana ia memiliki kualitas pengetahuan Sebagaimana Adam dimuliakan penciptaannya dibandingkan makluk lain seperti malaikat jin dan iblis karena dibekali ilmu oleh Allah Tidak mengherankan jika Nabi terakhir Muhammad kembali diingatkan dengan kualitas kemulian manusia dengan tradisi dan budaya membaca sebagai sumber pengetahuan Tuhan pun mengajarkan bahwa dengan pena qalam ilmu pengetahuan itu dicatat dan ditulis sebagai sumber pemahaman dan ilmu manusia Baca juga Prinsip Pendakwah Hanya Memberi Peringatan Bukan KeselamatanOrang yang mampu mengedepankan tradisi baca kajian diskusi refleksi hingga penulisan merupakan orang yang ingin menggapai pangkat mulia dengan ilmu pengetahuan Muhammad Abduh dalam tafsirnya memberikan penjelasan yang menggetarkan tentang ayat ini Tidak didapat kata kata yang lebih mendalam dan alasan yang lebih sempurna daripada ayat ini di dalam menyatakan kepentingan membaca dan menulis ilmu pengetahuan dalam segala cabang dan bahagiannya Iqra berasal dari kata menghimpun sehingga tidak selalu berarti membaca teks tertulis dengan huruf tertentu Menghimpun menurunkan arti menyampaikan menelaah mendalami meneliti mengetahui dan membaca baik teks tersurat maupun tersirat Dengan pengertian yang lebih luas iqra bukan sekedar membaca tetapi berbagai aktifitas dalam memproduksi pengetahuan Budaya Literasi Perintah membaca adalah perintah paling berharga yang didapatkan Nabi dan diberikan kepada umat manusia Umat Islam patut bersyukur karena wahyu pertama kali yang didapatkan adalah perintah membaca Membaca dalam pengertian luas merupakan sumber literasi manusia terhadap berbagai fenomena alam semesta Islam dengan demikian telah membongkar tradisi buta huruf dan gerakan literasi Bahkan literasi yang diajarkan Qur an adalah aktifitas membaca secara kaffah terhadap fenomena kehidupan bukan sekedar membaca dan memahami teks tersurat Fenomena alam adalah teks tersirat yang menjadi ayat ayat Tuhan yang terhampar luas di alam semesta Qur an pun sebenarnya telah memberikan rangsangan umat manusia untuk mengkaji berbagai fenomena alam ini Lihatlah berapa banyak ayat Qur an yang bertutur tentang eksplorasi semesta bahkan menjadikannya nama nama surat seperti al lail malam asy syam matahari al fajr waktu fajar adh dhuha waktu dhuha al buruj bintang bintang at tin buah tin dan masih banyak lainnya Begitu pun Qur an menampilkan banyak kisah dan cerita masa lalu agar manusia hari ini terbiasa melek sejarah sebagai tempat mengambil hikmah dan pembelajaran Kata kunci dari perintah dan budaya membaca yang harus dilakukan oleh umat manusia adalah Bismi Rabbika yakni bermanfaat untuk kemanusiaan Artinya ilmu pengetahuan tidak boleh bertentangan dengan nafas agama dan kepentingan kemashlahatan umat sebagai tujuan agama Pengembangan pengetahuan harus selaras dengan upaya meningkatkan kesejateraan kemanusiaan bukan membunuh harkat dan martabat manusia Sesungguhnya umat Islam saat ini sangat penting untuk meningkatkan literasi dan kualitas membaca dan menulis sebagai pondasi peradaban Tentu saja bukan sekedar membaca teks tetapi juga mengkaji fenomena sosial dan alam sekitar sebagai referensi primer pengembangan pengetahuan Perintah membaca juga semestinya menjadi panduan kita saat ini di tengah malasnya verifikasi dan klarifikasi dari suatu bacaan dan kajian Kecanggihan teknologi informasi yang membanjiri masyarakat dengan berbagai narasi justru mencetak budaya malas verifikasi Banjirnya informasi justru memanjakan diri kita untuk melakukan klarifikasi sehingga pada akhirnya jatuh pada informasi yang menyesatkan Islam mengajarkan umatnya untuk untuk membudayakan literasi Membuka wawasan dengan ilmu pengetahuan melalui aktifitas membaca mengkaji meneliti dan mengimpun pengetahuan melalui tradisi penulisan Namun yang penting diingat bahwa fondasi pengetahuan dalam Islam tidak bisa dipisahkan dengan aspek ketuhanan dan kemashlahatan manusia Inilah yang membedakan dengan ilmu pengetahuan yang hanya mengejar pengetahuan semata tanpa ada nilai ketuhanan dan kemanusiaan

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …