041447100 1698642494 830 556

Israel Terus Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata, Erdogan: Semua Tahu Rekam Jejak Israel Ingkar Janji

JAKARTA — Perjanjian gencatan senjata antara Israel-Palestina masih dalam sorotan, disebabkan Israel yang masih saja terus melepaskan tembakan maupun bom dengan berbagai macam dalih, hal tersebut membuat dunia marah meski tidak mampu berbuat apapun terhadap Israel yang terus didukung oleh Amerika Serikat. Janji damai yang seharusnya memberi napas bagi warga Gaza justru dihempaskan oleh dentuman bom dan rentetan peluru tentara Zionis.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menjadi salah satu suara paling lantang menentang kebiadaban itu. Dalam pidatonya yang bergemuruh di Forum Dunia TRT 2025, Jumat lalu, Erdogan menyebut serangan Israel bukan sekadar pelanggaran, melainkan genosida yang disiarkan terang-terangan di depan mata dunia. Ia menuding kegagalan total masyarakat internasional, lembaga-lembaga yang mestinya menjaga perdamaian kini bungkam, seolah kehilangan nurani.Dengan nada tajam dan penuh amarah, Erdogan menggugat kemunafikan global yang membiarkan darah anak-anak Gaza mengering di reruntuhan rumah mereka.

“Israel punya senjata nuklir dan kemampuan untuk menyerang Gaza kapan saja, dengan cara apa pun,” ujarnya lantang. “Lantas, bagaimana mungkin mereka bisa mengeklaim diri tidak bersalah?” sebagaimana diberitakan TRT World pada Jumat (31/10/2025)

Kata-kata itu menggema ke seluruh dunia, mengguncang hati mereka yang masih memiliki rasa kemanusiaan. Dunia boleh diam, tapi setiap bom yang dijatuhkan Israel kini menjadi saksi bahwa yang dilanggar bukan hanya perjanjian gencatan senjata, melainkan nurani seluruh umat manusia.

Lebih lanjut, Erdogan menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata mematikan, yang sengaja diarahkan kepada anak-anak di tengah salah satu krisis kemanusiaan terparah di era modern.

“Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata, terutama untuk menyakiti anak-anak,” tegasnya.

Ia menggambarkan kondisi Gaza yang nyaris rata dengan tanah. “Hampir tidak ada satu bangunan pun yang tersisa utuh. Sekolah, gereja, masjid, bahkan rumah sakit—semua sudah dibom. Tapi masih ada yang bilang, ‘Israel tidak bersalah.’ Masak bisa?”

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Dialog Kebangsaan Banyumas 1

Sekolah Harus Jadi Zona Nol Intoleransi dan Radikalisme

Banyumas – Sekolah bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga laboratorium kebangsaan tempat peserta didik …

Sarasehan dengan Guru dan Mubaligh Muhammadiyah Agung Danarto

Pancasila Adalah Darul Ahdi Wasy Syahadah yang Harus Dihidupi

Malang — Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agung Danarto mengajak seluruh kader Muhammadiyah untuk memperkuat …