Menahan amarah memang sangat sulit. Wajar jika Rasulullah pernah berkata sesungguhnya orang yang kuat dan perkasa bukan karena fisiknya, tetapi kekuatannya dalam menahan amarah. Begitu pula perang yang sesungguhnya yang paling berat adalah perang melawan hawa nafsu.
Melatih kekuatan menahan amarah sama halnya dengan kekuataan fisik. Artinya seseorang butuh latihan yang cukup ekstra sehingga dapat meraih kesabaran. Salah satu cara melatih amarah kita adalah dengan menahan diri ketika kita dicaci maki.
Bayangkan ketika anda dicaci maki baik secara langsung maupun melalui media sosial dengan sebutan kasar, hina bahkan diumpat dengan kata-kata kafir? Jika anda terpancing maka anda akan senang dikerubungi setan, tetapi jika anda mampu menahan amarah, sesungguhnya malaikat telah membantumu.
Hikmah ini dapat kita ambil dari sebuah kisah ketika Abu Bakar r.a sedang duduk bersama Rasulullah saw dan mendapat cacian dari seseorang dalam waktu yang lama. Abu Bakar yang tidak tahan dengan berbagai cacian itu membalas. Namun, apa yang dilakukan Rasulullah?
Rasulullah marah dan memilih pergi. Karena penasaran dan khawatir dengan marahnya Rasulullah, Abu Bakar pun menyusulnya. “Wahai Rasulullah, dia mencaciku, padahal engkau duduk bersamaku. Ketika aku membalas beberapa caciannya, engkau justru marah dan meninggalkanku”.
Mendengar ucapan Abu Bakar, Rasulullah Saw. justru memberikan nasihat bahwa ketika Abu Bakar diam, ada malaikat yang telah membalaskan cacian itu. Sebaliknya, ketika cacian tersebut dibalas, datanglah setan.
Ketika Abu Bakar membalas cacian tersebut tentu dia sudah termakan amarah. Ketika amarah merasukinya tentu di situlah setan beroperasi. Hal ini juga sebagaimana sabda Rasulullah : “Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Karena itulah, untuk menguji kesabaran anda dan kekuatan anda sebagai orang yang disanjung Rasulullah sebagai orang kuat tahanlah amarah. Jika anda sedang dicaci maki oleh seseorang baik langsung maupun di media sosial, cukuplah anda yakin bahwa malaikat sudah membalas cacian orang yang telah mencacimu.
Anggap saja orang yang sedang mencacimu adalah perantara malaikat datang untuk membantumu. Bersabarlah karena sesungguhnya mereka sudah mendapatkan cacian yang setimpal dari malaikat.
Wallahu a’lam