Allah mengabulkan doa
doa terkabul

Jangan Jadikan Tawakal sebagai Tameng untuk Tidak Bekerja, Pahami Posisi Tawakal

Dari Umar bin Khatab, Rasulullah bersabda: “Jika sekiranya kamu bersungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, niscaya Allah memberi rezeki kepada kamu seperti rezeki seekor burung yang keluar di waktu pagi dengan perut kosong dan pulang di waktu petang dengan perut terisi penuh kenyang.” (HR Tirmidzi No: 2266)

Bagi setiap muslim diperintahkan untuk mereka selalu bertawakal atau menyerahkan segala urusan mereka kepada Allah dengan tanpa keragu-raguan setelah mereka menjalankan usaha dan ikhtiar mereka dengan sungguh-sungguh. Makna bertawakal sendiri ialah dengan memercayakan, menyerahkan, atau mewakili urusan kita hanya kepada Allah untuk mendapatkan kemaslahatan atau menolak kemudharatan.

Bagi seorang muslim yang berusaha mencari rezeki dan ia bertawakal dengan sungguh-sungguh, niscaya dia tetap akan memperoleh rezeki. Karena alasan inilah seseorang tidak di perbolehkan untuk menganggur dan tanpa usaha. Sama halnya dengan diibaratkan seekor burung yang keluar dari sarang mencari makanan. Kita sendiri tahu bahwa tidak ada burung yang menjadi pengemis.

Manusia memang diperintahkan untuk selalu bertawakal. Namun, tawakal adalah kepasrahan total yang dibarengi dengan usaha dan doa. Tidak ada tawakal tanpa usaha. Jangan menjadikan tawakal sebagai tameng untuk bermalas-malasan.

Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa manusia harus bertawakal kepada Allah. Pertama, menjadi bukti keimanan seorang muslim.

Tawakal merupakan suatu tindakan orang beriman, sesuai dalam QS Al-Ma’ida 23 : ”Dan hanya kepada Allah saja hendaknya kamu bertawakal, jika kalian benar-benar beriman”

Dalam kenyataan yang bisa kita lihat, banyak orang yang bergantung kepada selain Allah seperti menggantungkan segala urusannya kepada orang lain, uang, dan harta. berbekal anggapan bahwa, orang lain dan harta yang banyak mampu menyelesaikan masalah yang ia miliki. Mereka tidak menyadari bahwa sikap dan pemikiran seperti itulah akibat dari lemahnya iman yang mereka miliki.

Karena itu dikembalikan lagi bahwa tawakal yang sebenarnya hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang di dalam hatinya kuat iman dan takwa kepada Allah. Hanya manusia yang bertawakal kepada Allah-lah yang dapat membuktikan kualitas keimanannya kepada Allah. 

Kedua, memperoleh jaminan rejeki

Manusia yang telah berkerja keras dan memasrahkan hasilnya dengan bertawakal kepada Allah maka ia akan memperoleh jaminan rejeki. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah, “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, kalian pasti diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki, ia pergi pada pagi hari dalam keadaan perut kosong, kemudian pulang pada sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)

Manusia yang bertawakal kepada Allah akan dianugerahi kecukupan dari segala kebutuhannya. Apabila yang ia dapatkan dirasa masih sedikit, namun dalam jumlah sedikit itulah, kebutuhannya telah tercukupi. Burung saja sangat yakin ketika berusaha akan mendapatkan makanan, apalagi manusia yang berakal.

Ketiga, tidak mudah dikuasai setan

Manusia yang bertawakal kepada Allah tidak akan mudah tergoda akan imig-iming atau hasutan dari setan, karena itulah manusia seperti ini tidak akan mudah nafsunya di kuasai oleh setan. Dalam al-quran dijelaskan bahwa, “Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan.” (an-Nahl: 99)

Ketiga alasan itulah yang perlu kita ingat mengapa kita harus mampu menjadi seorang manusia yang bertawakal. Karena dengan bertawakal kita akan mampu menghargai segala usaha yang kita lakukan untuk hidup kita di dunia dan juga di akhirat.

Selain itu, kita akan lebih bisa menerima apa yang diperolehnya dan mensyukurinya. kita akan lebih menyadari bahwa segala sesuatunya ditentukan oleh Allah. Dan apabila kita sudah mampu menguasai ilmu tawakal, niscaya kita akan mendapatkan rasa cinta dari Allah sebagai imbalannya. Kita tahu bahwa, Allah mencintai manusia-manusia yang selalu mendekatkan diri kepadaNya. 

Bagikan Artikel ini:

About Indah Fauziah

Check Also

hukum tanam benang

Hukum Tanam Benang untuk Kecantikan, Bolehkah?

Dunia kecantikan tak henti-hentinya berinovasi dengan berbagai metode yang membuat para kaum hawa semakin bisa …

kdrt

KDRT Harus Didiamkan karena Aib Pasangan?

Dalam berumah tangga pasti kita tidak akan terlepas dari masalah yang melibatkan konflik antar pasangan. …