Jakarta – Rasisme di negara-negara barat sudah bukan hal baru lagi. Baru-baru ini, kasus kematian warga kulit hitam George Floyd oleh polisi Amerika Serikat (AS) telah memicu solidaritas global menentang rasisme. Pun di negara-negara Eropa, rasisme masih terus terjadi. Seperti di Spanyol dimana banyak warga kulit hitam tidak mendapatkan pelayanan dan bantuan saat pandemi Covid-19.
Hal itulah yang membuat pesepakbola dari klub AS Monaco, Keita Balde sedih. Ia mengecam tindakan rasisme yang terjadi di Spanyol. Ia pun melakukan gerakan untuk membantu para korban ketidakadilan tersebut.
“Kehidupan warga kulit hitam tampaknya penting jika nama Anda, Keita Balde (sebagai bintang sepakbola, red), tetapi jika Anda seorang pekerja paruh waktu di Lleida (kota di bagian barat Katalunya, Spanyol), kehidupan Anda tidak dihargai,” ungkap Keita, sebagaimana dikutip dari aboutislam.net, Rabu (24/6/2020).
Penyerang AS Monaco berkewarganegaraan Senegal, tapi lahir di Arbucies dan besar di Barcelona, Spanyol, ini menyayangkan bahwa rasisme masih terjadi di Spanyol. Ditambah, pandemi virus Corona atau Covid-19 memberikan dampak krisis terhadap nasib pekerja musiman di sana.
Di antara mereka yang berjuang selama pandemi covid-19 adalah 150 keluarga kulit hitam yang ditolak bernaung di hotel-hotel. Balde mengetahui masalah ini melalui rekaman video oleh pembuat film Paco Leon yang bekerja dengan pekerja musiman Serigne Mamadou untuk menunjukkan ketidakadilan yang dihadapi pekerja musiman.
Balde pun terpanggil untuk memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga tersebut dengan menyediakan tempat tinggal dan makanan gratis.
“Mungkin mereka (hotel, red) tidak mau menyewakan apa pun kepada bocah kulit hitam. Saya merasa harus melakukan apa yang saya bisa untuk membantu,” katanya.
“Saya tidak ingin menawarkan kata-kata, saya tidak ingin berbicara, saya ingin fakta. Orang-orang membutuhkan bantuan. Mereka hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi, tidur di jalanan di antara kotak-kotak kardus. Mereka bekerja 13 jam sehari dengan upah 25 euro; dan harus membeli makanan, menemukan tempat tinggal. Mereka tidak mencuri dari siapa pun,” tegas Keita Balde.
Selain itu, Keita Balde juga menyediakan tempat tinggal untuk 80 pekerja di Barcelona selama masa pandemi covid-19. Dia merasa penting memberikan bantuan kepada masyarakat membutuhkan di sana, karena dibesarkan sebagai pemain sepakbola di Camp Nou.
“Saya telah membiayai sebuah masjid dan sebuah sekolah di Senegal. Saya telah membantu dengan pandemi di Eropa. Saya suka menjadi seperti ini,” jelasnya.
“Saya sudah seperti ini sejak masih muda. Saya seorang anak laki-laki dan saya suka berbagi.”
“Uang adalah salah satu masalah di dunia ini. Ini membedakan setiap orang. Jika memiliki uang, Anda akan dihargai. Jika tidak, Anda bukan siapa-siapa,” ungkapnya.
“Kita hidup di dalam masyarakat yang tercemar dengan hal itu. Arti sebenarnya dalam kehidupan manusia telah hilang. Ini sangat menyedihkan,” paparnya.