Dalam kitab suci umat Islam, al-Quran menyebutkan beberapa nama binatang dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar. Binatang-binatang yang disebutkan dalam al-Quran diyakini dapat dipergunakan sebagai bahan pembelajaran untuk kehidupan manusia bagi mereka yang menyadarinya.
Seiring kemajuan zaman, banyak ilmuwan yang pada akhirnya meneliti binatang yang disebutkan dalam al-Quran tersebut dan mereka menemukan beberapa keistimewaan pada binatang tersebut.
Al-Quran tidak hanya bercerita sepintas, tetapi menjadikan nama-nama binatang tersebut sebagai nama surat. Setidaknya ada tiga binatang kecil yang menjadi nama dari tiga surat di dalam al-Quran, yakni al-Naml (semut), al-Ankabut (laba-laba), dan al-Nahl (lebah)
1. Laba-laba
Laba-laba yang ada dalam surat al-‘ankabut ayat 41. Allah bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.”
Manusia yang mendustakan dan tunduk kepada selain Allah, terhadap kelemahan dan ketergantungannya bagaikan laba-laba yang menjadikan rumahnya. Rumah aba-laba merupakan rumah yang paling lemah dan tidak layak sama sekali untuk di tempati.
Rumah laba-laba bukanlah tempat yang aman untuk di tinggali. Laba-laba jantan bukan hanya disergap oleh binatang yang tak sejenis, bahkan laba-laba betinapun setelah bereproduksi maka laba-laba jantanpun dimusnahkan. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan sehingga dapat saling memusnahkan.
2. Lebah
Lebah adalah serangga penghasil madu yang sering dijadikan permisalan bagi orang-orang salih. Madu mampu mengambil hal-hal yang baik dan mengeluarkan yang baik-baik pula.
Sangking istimewanya lebah, Allah menjadikan lebah sebagai nama surat yakni an-Nahl. Allah mewahyukan kepada lebah untuk membuat sarang-sarang di perbukitan, pepohonan, dan bangunan yang di buat oleh manusia dan lebahpun menaatinya.
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia’.” (QS An-Nahl: 68).
Inilah bukti ketundukan lebah kepada perintah Allah bagaikan seorang yang alim yang mengerjakan apapun sesuai tuntunan Allah. Lebah mampu mengolah makanannya dan hasil olahannya dengan baik dan bahkan manusia juga memanfaatkannya dengan baik pula, seperti lilin yang digunakan sebagai tempat madu digunakan manusia sebagai penerangan di kala gelap.
Dan juga madu yang mampu menjadi obat yang menyembuhkan. Lebah sangat disiplin apapun yang tidak berguna akan disingkirkan dari sarangnya. Lebah adalah binatang yang tidak mengganggu, kecuali ia di ganggu, bahkan sengatan lebahpun dapat menjadi obat yang menyembuhkan beberapa penyakit.
3. Semut
Semut merupakan satu-satunya binatang selain manusia yang dapat berperang dengan kelompok yang terorganisasi dan melawan kelompok lain yang juga terorganisir. Biasanya semut berperang untuk mendapatkan sumber makanan dari koloni semut lainnya.
Tentu saja dalam peperangan ada yang menang dan yang kalah, koloni semut yang kalah dan semut yang masih hidup akan diperbudak untuk bekerja dalam koloni yang menang. Semut-semut mampu menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa henti.
Menghimpun makanan sedikit demi sedikit merupakan kesamaan terhadap sikap manusia yang berpikir aji mumpung, dan mereka kerap memilih untuk menumpuk hal-hal yang pada akhirnya tidak digunakan oleh mereka di kemudian hari. Tentu saja penumpukan hal-hal yang sama merupakan pemborosan yang mendorong hadirnya benda-benda baru yang tidak dibutuhkan dan tersingkirnya benda-benda lama yang masih cukup layak dan bermanfaat untuk digunakan.
Semoga kita mampu belajar dari perumpaan al-Quran melalui binatang. Tentu kita diharapkan menjadi seseorang yang bisa menjadi hal baik bagi diri dan orang-orang di sekitar kita layaknya lebah yang mampu memberikan manfaat bagi lingkungannya.
Jangan jadi seekor semut yang hidupnya hanya berfokus kepada hal-hal yang bisa menyenangkan hatinya dan bahkan merugikan lingkungannya, dan sikap yang kurang waspada layaknya laba-laba yang bahkan di tempat tinggalnya dia bukan hanya menjadi predator bahkan sebagai hewan yang di mangsa.