kepala badan nasional penanggulangan teroris bnpt komjen boy rafli amar angga rizadetikcom
kepala badan nasional penanggulangan teroris bnpt komjen boy rafli amar angga rizadetikcom

Kepala BNPT: Terorisme Tindakan Atau Amalan Orang yang Bersekutu dengan Setan

Jakarta – Terorisme merupakan kejahatan ekstra ordinary crime karena terorisme dapat menghancurkan sendi-sendi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tindakan terorisme tidak pernah ada dalam agama apapun, karena sejatinya agama mengajarkan cinta kasih dan perdamaian sehingga jika seseorang maupun kelompok melakukan aksi terorisme berarti orang atau kelompok tersebut telah bersekutu dengan setan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menegaskan bahwa aksi terorisme bukan merupakan ajaran agama. Dia menilai terorisme merupakan tindakan orang-orang yang sudah bersekutu dengan setan.

Keterangan itu disampaikan Boy dalam sambutannya di acara Deklarasi Kesiapsiagapan Nasional yang digelar BNPT di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari laman detik.com Selasa (2/8/2022). Acara itu dihadiri oleh Wamendagri, Forum Kewaspaaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKDT).

Boy awalnya menceritakan tentang pengalaman pahit Indonesia terkait aksi terorisme. Dalam hal ini Boy mengenang peristiwa Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 lalu.

“Kita punya pengalaman pahit dari kejahatan terorisme itu terutama adalah yang sangat menyesakkan, saya pikir kita semua bangsa bersama dengan para korban itu seperti peristiwa Bom Bali tanggal 12 Oktober 2002,” kata Boy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

Boy menilai tragedi tersebut dilakukan oleh orang Indonesia yang terpapar terorisme. Aksi itu dinilai Boy berbahaya jika dikaitkan dengan ajaran agama.

“Realita bahwa ada anak bangsa akhirnya bersekutu dengan ideologi kekerasan. Yang lebih berbahaya lagi apabila menggunakan narasi-narasi agama, dalil-dalil agama. Jadi ini adalah sebuah pembajakan terhadap nilai-nilai agama tidak dibenarkan,” ucapnya.

Pasalnya, menurut Boy agama merupakan ajaran mulia yang tidak pernah sekalipun mengajarkan tentang kekerasan. Namun para pelaku terorisme kerap menggunakan narasi agama saat melakukan aksinya.

“Agama adalah rahmat, agama adalah cinta dan kasih, agama adalah kedamaian. Tetapi mereka menggunakan itu mengatasnamakan narasi agama,” tutur Boy.

Di menegaskan terorisme bukan merupakan ajaran agama. Boy menilai aksi terorisme merupakan ajaran orang-orang yang bersekutu dengan setan.

“Kita yakinkan bahwa bukan itu amalan daripada agama. Itu amalan dari orang-orang yang bersekutu dengan setan tentunya. Yang tentunya anti terhadap kemanusiaan. Kita harus mengutuk keras peristiwa-peristiwa seperti itu,” ujar Boy.

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel M.Si

Ideologi Terorisme Berkembang di Bawah Permukaan, BNPT: Waspada!

Jakarta – Seluruh pihak diingatkan untuk mewaspadai bersama perkembangan ideologi terorisme yang kerap terjadi di …

sidang gugatan Pilpres di MK

Tanggapi Putusan MK, PBNU: Kedepankan Empat Nilai Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilpres pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Cak …