dendam mantan
perceraian

Kesel sama Mantan, Jangan Dendam dan Membuka Aib, Ini Bahayanya!

Dalam mengarungi perjalanan rumah tangga pasti ada masalah dan tak sedikit masalah tersebut mengantarkan pasangan kepada perceraian. Perceraian memang sangatlah menyedihkan dan menyisakan luka bagi masing-masing pasangan. Karena luka inilah, tidak semua orang mampu menerima perceraian dengan ikhlas.

Bagi pasangan yang merasa sakit hati dan tidak ikhlas tentang perpisahan yang terjadi, bisa saja ia mengumbar aib mantan pasangannya melalui mulutnya dan langsung disampaikan kepada teman-temannya. Tak sedikit juga yang mampu menceritakan aib melalui media sosial dan bahkan untuk orang yang memiliki kemampuan menulis, bisa saja luka hatinya dituangkan ke dalam penanya dan dijadikanlah sebuah cerita.

Bentuk pelampiasan sakit hati kepada mantan pasangan yang paling sering dijumpai adalah dengan menceritakan aib atau kekurangan pasangan selama menjalani kehidupan berkeluarga. Kekecewaan yang dirasakan penulis akan mampu disalurkannya kepada pembaca dan justru secara tidak langsung penulis telah membuat pembaca merasa sakit hati atas apa yang dilakukan oleh sang mantan pasangannya.

Yah, perasaan seperti inilah yang mungkin secara tidak sengaja membuka aib sang mantan pasangannya dan bahkan membuat banyak orang yang tidak tahu awal permasalahannya ikut membenci pasangannya. Meski pembaca merasa mereka tahu awal permasalahan ada dari buku yang ditulis, namun pastilah dalam buku yang ditulis bersumber dari rasa sakit hati, tidak akan menuliskan secara keseluruhan kesalahan sang penulis.

Sakit hati yang diwujudkan salam bentuk pelampiasan agar mantan pasangan juga ikut merasakan sakit hatinya atau bahkan perasaan ingin menghancurkan bahkan menenggelamkan kehidupannya, penyakit hati model seperti ini harus segera disembuhkan. Penyakit hati ini jika tidak segera ditangani akan semakin menjalar dan merusak diri sendiri bahkan orang lain.

Segala kejelekannya yang ditemukan selama hidup berumah tangga disebarkan mungkin dengan maksud menghancurkan reputasi mantan pasangannya. Di balik aksi balas dendam yang dilakukan penulis, terdapat beberapa bahaya yang ditimbulkan baik kepada dirinya sendiri maupun mantan paangannya.

Pertama, menanamkan kebencian kepada orang lain yang tidak mengetahui jelas pokok masalahnya.

Beberapa dosa yang dapat menghalangi ampunan Allah salah satunya ialah menyimpan kebencian kepada orang lain. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Saw, “Pintu–pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu setiap hamba yang tidak menyekutukan sesuatu apa pun dengan Allah mendapat ampunan, kecuali lelaki yang antaranya dan saudaranya ada kebencian. Dia lalu berfirman: “Tangguhkanlah kedua orang ini sampai mereka berdamai”

Menyimpan kebencian saja mampu membuat seseorang tidak masuk surga, apalagi jika ia menularkan kebenciannya kepada orang lain, lantas seberapa besar tanggungjawab kita untuk meluluhkan hati mereka yang terlanjur membenci orang yang kita benci?

Kedua, suka mengumbar aib mantan pasangan menandakan ia memiliki penyakit hati.

Orang yang suka mengumbar aib mantan pasangannya memiliki penyakit hati, boleh jadi dengki, dendam, iri hati. Tidak senang melihat mantan pasangannya sukses dengan kehidupan barunya. Tipe orang seperti ini akan bahagia bila orang yang pernah menyakitinya hancur sehancur-hancurnya.

Ketiga, merusak kehormatan mantan pasangan.

Sesungguhnya setiap manusia itu mulia. Haram bagi manusia lainnya mencederai darah, kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda,“Setiap muslim terhadap muslim yang lain adalah haram, yaitu darahnya, kehormatannya dan hartanya.” (HR. Muslim).

Tidak ada yang memudahkan kita untuk merusak kehormatan sesama muslim kecuali karena lemahnya iman. Penyebab lain yang menggelincirkan kita merusak kehormatan saudara seiman adalah besarnya kemaksiatan diri yang hendak ditutupi. Sebenarnya kezaliman dan kejahatan yang dilakukan akan membuat seseorang cemas terhadap terbukanya aibnya sendiri.

Membuka segala kekurangannya pada orang lain yang tidak memiliki kepentingan untuk tahu masalah rumah tangga tersebut akan meruntuhkan kehormatan mantan pasangan. Mantan pasangan itu memiliki kehormatan yang harus dijaga, etika itu berlaku untuk semuanya. Yang lalu seharusnya dibiarkan berlalu, tidak perlu mengumbar aib ke orang lain hanya karena kepentingan sesaat.

Keempat, merusak silaturahmi.

Susah membangun komunikasi dengan mantan pasangan, apalagi apalagi penyebab perceraian biasanya dimulai dengan perbedaan cara berkomunikasi. Komunikasi yang sudah mulai dibangun akan hancur jika ada salah satunya membuka aib pasangan. Terlebih jika dalam pernikahan sudah terdapat anak yang tentunya tidak tahu menahu kesalahan apa yang di lakukan orang tuanya. Dengan terputusnya silaturahmi, pasti akan membuat anak menjadi kekurangan merasakan kasih sayang dari orang tuanya.

Kelima, membuka aib orang lain sama saja memakan bangkai saudaranya sendiri.

Allah berfirman dalam surat al-Hujarat ayat 12, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Allah menyebutkan perumpamaan untuk menjauhkan sesorang dari ghibah, yakni sebagaimana kita tidak suka dan merasa jijik memakan bangkai saudara kita yang sudah mati. Seharusnya seperti itu juga kita bersikap terhadap ghibah (membuka aib). Ayat ini menunjukkan ancaman yang keras terhadap si pembuka aib bahwa apa yang dilakukkannya termasuk dosa yang besar bahkan sampai Allah mengumpamakannya seperti memakan daging saudaranya yang telah mati.

Pentingnya kedewasaan dan keimanan untuk kita dapat menghilangkan penyakit hati atau menyembuhkan luka yang pernah kita rasakan. Bertawakal serta beristigfar akan meringankan beban kesakitan yang selama ini kita rasakan. Daripada sibuk mengumbar aib orang lain, alangkah lebih baiknya juga seorang manusia yang kesakitan lebih mendekatkan diri kepada Allah, dan lebih berusaka mengenal Allah. Karena Allahlah Sang Pembolak Balikkan Hati.

 

Bagikan Artikel ini:

About Indah Fauziah

Check Also

hukum tanam benang

Hukum Tanam Benang untuk Kecantikan, Bolehkah?

Dunia kecantikan tak henti-hentinya berinovasi dengan berbagai metode yang membuat para kaum hawa semakin bisa …

kdrt

KDRT Harus Didiamkan karena Aib Pasangan?

Dalam berumah tangga pasti kita tidak akan terlepas dari masalah yang melibatkan konflik antar pasangan. …