Perempuan Muslimah
Perempuan Muslimah

Ketika Perempuan Muslimah berhalangan di Hari yang Allah Muliakan

Setiap bulan perempuan muslim yang menginjak usia dewasa akan mengalami haid atau menstruasi. Yang mana mereka di larang untuk melakukan ibadah-ibadah tertentu, seperti sholat dan puasa.

Di luar sana, mungkin ada segelintir perempuan muslim yang sebisa mungkin menolak agar haid tidak terjadi, karena takut tidak bisa beribadah. Terutama di bulan-bulan yang telah Allah Muliakan, seperti bulan Dzulhijjah.

Para perempuan muslim yang memiliki semangat tinggi dalam beribadah, yang ingin selalu berada di barisan pertama dalam masalah kebaikan dan mencari ridho Allah, tak perlu khawatir, karena masih ada cara ibadah ketika haid datang agar selalu dekat dengan Allah SWT. Dan perlu diketahui bahwa tamu yang selalu datang itu tidaklah menjadi halangan untuk merauk kebaikan-kebaikan, terutama di bulan yang telah Allah muliakan ini.

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang penuh dengan keistimewaan. Ada banyak amalan di bulan Dzulhijjah yang baik dilakukan oleh umat islam. Pada bulan ini umat muslim menunaikan Rukun Islam yang kelima, yakni Ibadah Haji dan juga berkurban.

Tak hanya itu, segala amalan yang dilakukan di bulan Dzulhijjah juga dilipat gandakan pahalanya. Rosulullah SAW bersabda :

روى البخاري رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام – يعني أيام العشر – قالوا : يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah

menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”

Adapun yang dapat di lakukan oleh perempuan muslim yang sedang berhalangan (Haid) sebagai berikut:

1. Memperbanyak Dzikir

وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ “….

dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan …”. [al-Hajj/22 : 28]

Berdzikir bukanlah amalan yang dilarang bagi perempuan muslimah yang tengah berada pada masa Haid. Maka hendaklah ia memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Terutama di bulan yang mulia ini. Memperbanyak tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan dzikir lainnya. Ulama sepakat perempuan haid atau orang junub boleh membaca dzikir.

Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma.

فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

“Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid“. [Hadits Riwayat Ahmad]

2. Bersedekah

Jika belum mampu untuk menyembelih hewan kurban, maka perbanyaklah sedekah kepada orang yang membutuhkan. Tidak harus berjumlah banyak, tidak apa-apa sedikit dengan niat yang ikhlas.

3. Banyak Beramal Shalih

Ibadah yang dinilai sebagai amal sholih tidak hanya berupa shalat dan puasa, yang mana hal tersebut dilarang bagi perempuan yang sedang Haid. Sangat banyak amal-amal sholih yang bisa dilakukan perempuan yang sedang haid. Tebar senyum dan sapa, membantu orang lain, amar ma’ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.

4. Taubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa.

Termasuk yang ditekankan pula di awal Dzulhijah adalah bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat serta meninggalkan perbuatan zholim terhadap sesama. Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta’atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 إن الله يغار وغيرة الله أن يأتي المرء ما حرم الله علي

“Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya” [Hadits Muttafaqun ‘Alaihi].

5. Membaca buku-buku agama dan menghadiri atau mendengarkan kajian-kajian keislaman

Cara ibadah ketika haid selanjutnya ialah belajar melalui mendengarkan kajian dan membaca buku Agama. Meluangkan waktu untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Agama akan menjadi amalan.
Jikalau tidak sempat berkunjung ke tempat kajian, bisa dengan melihat di Youtube atau Instagram. Sekarang kita berada di zaman yang mudah mendapatkan akses informasi dengan cepat. Perlu diingat untuk memilih sumber info Agama yang akurat.

6. Mendengarkan Lantunan Al-Quran

Cara ibadah ketika haid yang terakhir ialah mendengarkan lantunan bacaan Al-Quran yang menyentuh. Sambil beraktivitas di rumah, Anda bisa menyalakan MP3 atau radio yang memperdengarkan surat-surat dalam Al-Quran.
Lantunan ayat suci akan membuat ketenangan hati sekalian murajaah (mengingat hafalan surat). Itulah beberapa cara ibadah ketika haid supaya selalu dalam ridho Ilahi, semoga menjadi berkah bagi kita semua.

Selain Hal-Hal Yang Telah Disebutkan Diatas. Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan ; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.

Maka, untuk para muslimah yang tengah berada pada masa haid di bulan yang Allah muliakan ini, jangan jadikan haid itu sebagai penghalang untuk berbuat amal ibadah dan merauk banyak pahala terutama pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.

Bagikan Artikel ini:

About Diah Nuruddiniah

Alumni STIBA Ar-Raayah Sukabumi, Mahasiswi PTIQ Program Master Pendidikan Islam

Check Also

tidak takut corona

Ketika Wabah Tak Kunjung Punah, Inilah pelajaran dan Hikmah yang Harus Diambil

Beginilah seorang muslim menyikapi wabah yang tak kunjung punah, yang kerap membuat penduduk bumi panik …

corona mahkluk allah

Corona adalah Makhluk Allah, Bagaimana Muslim Menyikapinya

Pada dasarnya virus corona adalah salah salah satu makhluk Allah yang diciptakan pasti dengan hikmah …