Jakarta – Pandemi Covid-19 tengah ‘meledak’ di Indonesia. Tiap hari puluhan ribu orang terpapar virus Corona dan lebih dari 1000 orang meninggal dunia. Kondisi ini membuat pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.
Ironisnya, di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, masih banyak orang yang tidak percaya dengan Covid-19. Bahkan orang yang tidak percaya dengan keberadaan Covid-19 ada dari kalangan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Tidak hanya Covid-19, mereka juga tidak percaya dengan vaksinasi.
“Beberapa kiai yang masih tidak percaya dengan adanya Covid-19, masih tidak percaya dengan vaksin, suudzon bahwa vaksin itu merupakan pembantaian massal,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj dalam acara doa dan syukuran peringatan Hari Lahir ke-23 PKB yang digelar secara daring, Jumat (23/7/2021).
Kiai Said menegaskan, jika kiai tidak percaya dengan Covid dan vaksinasi, tentu itu sangat berbahaya. Karena itu, kiai tersebut harus segera disadarkan agar dampaknya tidak fatal karena akan banyak masyarakat yang mengikuti ketidakpercayaannya.
“Ada orang nanti memahami bahwa NU tidak nasional, atau malah lebih umum lagi nanti Islam tidak rasional, Islam bertentangan dengan ilmu pengetahuan, Islam tidak realistis, NU tidak realistis, NU berpikir sangat kuno, dan tidak sesuai dengan tuntutan zaman, seperti itu nanti bahayanya,” ucapnya.
Untuk itu, Kiai Said meminta agar PKB ikut menyadarkan para kiai yang masih belum mau divaksin. Secara pribadi, Kiai Said mengaku tidak pernah berhenti meyakinkan warga NU terkait bahaya covid-19.
“Virus itu ada, dan sangat bahaya. Maka ayo sukseskan vaksinasi, itu masih ada kai, bukan kiai kecil-lah lagi, bukan kiai imam mushala, yang masih enggak percaya Covid-19, suudzon dengan kebijakan vaksinasi, tolong PKB juga harus menyadarkan bersama-sama,” kata Kiai Said.