rumahku surgaku
rumah surga

Kiat Islam Membangun “Rumahku Surgaku”

Di mana kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman itu? Di rumah mewah dengan fasilitas lengkap? Belum tentu. Tidak sedikit rumah yang mewah justeru menyimpan segudang resah. Tidak ada ketenangan dan ketentraman, yang ada justeru keributan dan pertengkaran. Sebaliknya, kedamaian itu seringkali ditemukan di rumah-rumah sederhana. Ada tawa dan canda ria dan penghuninya hidup bahagia.

Karenanya, penting untuk selalu mengingat perkataan Nabi “Rumahku adalah surgaku”. Untuk membangun rumah surga di dunia ada kiat dan tips yang diajarkan oleh beliau.

Dalam kitab Syu’abul Imam termaktub satu hadits riwayat Imam Baihaqi, “Terangilah rumah-rumah kalian dengan shalat dan lantunan ayat-ayat al Qur’an”. Dalam riwayat lain tertulis, “Terangilah rumah-rumah kalian semaksimal mungkin. Sesungguhnya rumah yang di dalamnya dilantunkan bacaan al Qur’an akan terasa luas bagi penghuninya, banyak kebaikannya, didatangi para malaikat serta dijauhi setan. Sebaliknya, rumah yang di dalamnya tidak dibacakan al Qur’an akan terasa sempit dan sumpek bagi penghuninya, sedikit kebaikannya, dijauhi para malaikat serta didatangi setan”.

Diketahui dari hadits ini, ada dua tips untuk membangun”Rumahku adalah surgaku”. Yaitu, shalat dan melazimkan membaca al Qur’an di rumah. Dua aktifitas tersebut, disamping bernilai pahala juga menciptakan kedamaian dan ketentraman di rumah.

Kiat berikutnya dari Rasulullah adalah mengucapkan salam dan berdoa disaat hendak keluar dan masuk rumah. Hal ini seperti dianjurkan oleh al Qur’an surat al Nur ayat 61.

“Maka apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam kepada penghuninya, kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagimu, agar kamu memahaminya”.

Suatu ketika Rasulullah berpesan kepada Anas bin Malik; “Wahai anakku, apabila kamu menemui keluargamu (masuk ke dalam rumah), maka ucapkanlah salam, niscaya hal itu akan menjadi keberkahan bagimu dan keluargamu”.

Agama Islam memang tidak menjanjikan kesenangan dan kemewahan di dunia, tapi ia menjanjikan kebahagiaan dan ketentraman di dunia dan akhirat.

Siapa saja yang beriman dan bertakwa akan berhias dengan kedamaian, ketenangan dan ketentraman, sekalipun takdir menyatakan dirinya sebagai orang miskin. Namun di tengah kesederhanaan itu justru ada kedamaian.

Demikian pula, kesederhanaan rumah yang dimiliki menyimpan sejuta kedamaian dan ketentraman hidup. Sebaliknya, rumah mewah tidak menjamin hadirnya kebahagiaan dan ketentraman. Rumah besar dan mewah kadang menjadi tempat petaka yang jauh dari kedamaian dan ketentraman.

Untuk itu, supaya rumah kita menjadi surga bagi kita dan keluarga, maka hiasilah dengan shalat dan lantunan ayat-ayat suci di dalamnya seperti telah dianjurkan oleh Islam. Berawal dari rumah yang bagaikan surga itu, keluarga sakinah, mawadah wa rahmah akan terbina.

Bagikan Artikel ini:

About Nurfati Maulida

Check Also

darah haid

Darah Haid Tuntas Tapi Belum Mandi Besar, Bolehkah Berpuasa?

Perempuan haid dilarang berpuasa. Tapi, larangan ini tidak bermakna diskriminasi Islam terhadap perempuan. Puasa ramadhan …

buah takwa

Bentuk Bahagia Menyambut Ramadan

Dalam kitab Durrotun Nashihin, ada yang yang berbunyi: “Siapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, …