kriteria muslim terbaik
kriteria muslim terbaik

Inilah Kriteria Muslim Terbaik Menurut Rasulullah

Memiliki keimanan yang kokoh dan ibadah yang rajin tentu adalah ciri muslim. Namun, itu saja tidak cukup untuk menjadi muslim terbaik. Lalu, apa kriteria muslim terbaik menurut Rasulullah?


Menjadi beriman dan berislam tentu saja memiliki keimanan yang kokoh dan menjalankan ibadah dengan sempurna. Namun, tidak hanya itu saja untuk menjadi muslim yang baik. Islam adalah agama yang juga sangat mementingkan aspek sosial-kemasyarakatan. Menjadi muslimpun berarti harus juga peka terhadap persoalan sosial.

Nabi pernah ditanya oleh seorang sahabat tentang ciri dan kriteria muslim yang baik itu seperti. Apakah (amal) Islam yang terbaik? Beliau menjawab: memberi makan dan memberi salam baik kepada orang yang kamu kenal atau tidak kenal. (Hadis ini sahih. Diriwayatkan oleh  Bukhari-Muslim).

Ada dua pesan yang bisa ditangkap dari hadis di atas. Pertama, pesan sosial untuk kesejahteraan bersama tanpa memandang latar belakang agama dan sebagainya. Pesan kedua, penghormatan, kasih sayang dan perdamaian terhadap semua manusia.

Tentu saja, kriteria keislaman ini tidak mengabaikan keimanan dan ibadah dalam Islam. Menjadi muslim sudah tidak diragukan lagi tentang keimanan dan ibadahnya. Namun, tidak sempurna keimanan dan ibadah seseorang jika tidak dilengkapi dengan perbuatan dan amal baik.

Islam adalah agama yang peka terhadap persoalan dan perdamaian. Salah satu bentuk kepedulian sosial, dalam teks hadis tersebut berbunyi “memberi makan”, terjewantah dalam bentuk kesadaran yang peduli terhadap keadaan orang-orang lemah dan miskin papa. Salah satu wujudnya adalah zakat dan sedekah.

Hal ini adalah wujud dari spirit ajaran Nabi yang sangat menekankan sikap saling menolong untuk kesejahteraan masyarakat. Bila ditelaah lebih lanjut, rasa lapar sangat berpotensi untuk menjatuhkan manusia dalam kejahatan. Oleh karena itu, umat Islam harus sadar bahwa menciptakan kesejahteraan sosial merupakan sesuatu yang tak bisa ditawar-tawar dan bagian dari amal Islam terbaik.

Sedangkan salam sebagai simbol penghormatan, kasih sayang dan perdamaian. Karena memang seperti itu praktik beragama yang diajarkan oleh Nabi pada saat beliau masih hidup. Selain kepedulian sosial berupa meningkatkan kesejahteraan, Nabi menekankan untuk menjaga kehormatan, kasih sayang dan perdamaian hidup.

Bahkan Nabi menegaskan bahwa salam adalah sebuah ekspresi keimanan seseorang. Manifestasi keimanan itu diwujudkan dalam bentuk saling menyayangi. Dan bukti saling menyayangi adalah menebarkan salam.

Nabi Bersabda: Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman (dengan benar) dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amal yang jika kalian kerjakan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkan salam di antara kamu” (HR Muslim).

Dua pesan Nabi yang termaktub dalam hadis dilakukan baik kepada orang yang kita kenal atau tidak dan seagama atau bukan. Pesan-pesan Nabi  tidak lagi membedakan agama, etnik, suku, bangsa, ras dan golongan. Pesan itu bersifat universal untuk semesta alam. Tidak terikat oleh sekat-sekat tertentu. Menebar kedamaian kepada sesama menjadi ruh sabda Nabi.

Penting untuk dicatat, untuk menguatkan paradigma ini, bahwa di luar keimanan dan ibadah mahdhah seperti kewajiban shalat, puasa dan lain-lain, dalam menjalankan syariat agama harus berpegang pada prinsip maqasid Syariah yang bertujuan untuk kemashlahatan manusia.

Islam sejatinya agama dari langit untuk kemashlahatn makhluk di bumi. Kriteria muslim terbaik adalah mereka yang mengekspresikan keimanan dan ibadah yang dimensi langit menjadi sarana untuk kemashlahatan di muka bumi.  

Bagikan Artikel ini:

About Khotibul Umam

Alumni Pondok Pesantren Sidogiri

Check Also

sirah nabi

Pesan Nabi Menyambut Ramadan

Bulan Ramadan, atau di Indonesia familiar dengan sebutan Bulan Puasa, merupakan anugerah yang diberikan Allah …

imam ahmad bin hanbal

Teladan Imam Ahmad bin Hanbal; Menasehati dengan Bijak, Bukan Menginjak

Sumpah, “demi masa”, manusia berada dalam kerugian. Begitulah Allah mengingatkan dalam al Qur’an. Kecuali mereka …