Walikota Newcaslte Habib Rahman
Walikota Newcaslte Habib Rahman

Masjid Diserang Dengan Kalimat Rasialis dan Kembang Api, Walikota Newcastle Meradang

Newcastle –  Wali Kota Newcastle, Inggris, Habib Rahman marah besar setelah sebuah masjid diserang delapan pemuda dengan meneriakkan kalimat pelecehan rasialis sambil melemparkan kembang api, Sabtu (4/9/2021) malam pekan lalu

Walikota Rahman mengatakan jamaah hampir terkena kembang api tersebut. Insiden tersebut sedang diselidiki oleh Kepolisian Northumbria.

Rahman merupakan wali kota etnis minoritas, hitam dan Asia (BAME) pertama di kota Newcastle. Rahman pindah ke Inggris dari Bangladesh saat usianya 12 tahun. Ia diangkat sebagai wali kota Newcastle pada Mei 2021. Ayahnya terbunuh dalam serangan rasialis di Newcastle pada 1977.

“Itu adalah situasi yang mengerikan, itu benar-benar memuakkan. Saya khawatir dan itu membuat saya sangat marah,” kata Rahman, dilansir di BBC via laman republika.co.id.

Rahman mengatakan dia mendengar desis roket yang dinyalakan dan melihatnya ditujukan langsung ke orang-orang yang memasuki masjid tersebut. Layanan Pelaporan Demokrasi Lokal menyebutkan satu tembakan kembang api itu nyaris mengenai seorang pria tua.

Menurut Rahman, para pemuda itu kemudian melarikan diri dan meneriakkan pelecehan rasialis kepadanya sembari menyebutkan kata-kata “kembali ke tempat asalmu”.

Setelah menghubungi polisi, dia kemudian mendengar lebih banyak kembang api dilepaskan saat dia berada di dalam masjid untuk salat. Ia kemudian menghadapi kelompok itu saat dia meninggalkan masjid.

Ketika itulah, Rahman kemudian menjadi sasaran lebih banyak penghinaan dan panah api yang diarahkan langsung kepadanya. Sementara, beberapa proyektil lainnya juga ditembakkan ke arah jamaah dan masjid itu sendiri.

“Dari mana anak-anak ini memiliki pemikiran rasialis dan fanatik ini? Orang-orang Muslim telah tinggal di daerah ini jauh sebelum anak-anak ini lahir,” ujarnya.

Rahman mengatakan, orang-orang Muslim telah dan terus berkontribusi dalam banyak hal untuk membuat daerah di Inggris tersebut lebih baik bagi semua kalangan. “Ketika saya pulang, saya memberi tahu putra-putra saya jika mereka berperilaku seperti itu, saya akan menolak mereka,” tambahnya.

Inspektur Andrew Stephenson dari Kepolisian Northumbria mengatakan perilaku seperti itu benar-benar tidak dapat diterima dan tidak akan ditoleransi.

“Mereka tidak hanya merusak properti, tetapi juga dapat melukai seseorang secara serius,” katanya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …