Memilih Mengkafirkan atau Mengislamkan?

Tidak hanya kepada yang berbeda agama tetapi sesama saudara dalam beragama kita mudah melontarkan kata kafir Tidak hanya yang berbeda keyakinan sesama satu keyakinan kita serang orang lain dengan kata sesat Kenapa kita lebh gemar mengkafirkan yang berbeda meskipun pada prinsip teologis sama Ada adigium menarik yang pernah disampaikan oleh Almarhum KH Hasyim Muzadi dalam beberapa ceramahnya Dulu Wali Songo dan para pendakwah berjuang dan berdakwah untuk mengislamkan masyarakat nusantara yang kafir Saat ini umat Islam justru mulai banyak mengkafirkan umat Islam di nusantara Beberapa hari lalu kita sangat dibuat terharu dengan masuk Islamnya selebritis Deddy Corbuzer Sesama umat Islam kita merasa bahagia dan terharu Doa terus mengalir kepada Deddy yang memilih jalan kebenaran dan selalu istiqamah di jalan Islam Jika mendengar orang lain masuk Islam kita menjadi sangat terharu bahagia kenapa kita juga tidak benci ketika banyak lontaran yang mudah mengkafirkan dan menyesatkan sesama muslim Sejarah pengkafiran sesama muslim bukan bermula dari perbedaan keyakinan tetapi lebih pada perbedaan politik dalam Islam Pada mulanya sejarah Islam awal tidak pernah ditemukan budaya takfiri mengkafirkan sesama muslim Paham takfiri merupakan bid ah terbesar yang terjadi setelah wafatnya Nabi Takfiri muncul pertama kali gara gara persoalan politik dari proses tahkim antara Ali bin Abi Thalib dan Mu awiyah Baca juga Cara Membela Agama dengan Benar Kalimat kafir digunakan dalam Islam memang beragam dari mengingkari ajaran Allah mendustakan kenabian dan menutup diri dari keimanan Islam Pengertian kafir secara akidah ini misalnya diterapkan pada kondisi di Makkah sebelum hijrah Sementara kafir pada masa Madinah digunakan untuk mereka yang mengingkari perjanjian dengan Islam menolak Islam memusuhi Islam dan melawan komunitas Islam di Madinah Sejatinya kalau umat Islam saat ini mengetahui bahaya sebutan kafir terhadap sesama muslim akan sungguh berhati hati mengumbar kata kafir Kejamnya menuduh kafir sesama muslim bahkan diibarakan Nabi seperti membunuh Nabi bersabda dengan tegas Dan melaknat seorang mukmin sama dengan membunuhya dan menuduh seorang mukmin dengan kekafiran adalah sama dengan membunuhnya HR Bukhari Melabeli orang sesama muslim dengan kafir sementara ia masih mengucapkan syahadat menunaikan shalat dan mengerjakan perintah agama lainnya merupakan perbuatan yang sangat kejam Nabi pun telah memperingatkan bahwa Barangsiapa memanggil dengan sebutan kafir atau musuh Allah padahal yang bersangkutan tidak demikian maka tuduhan itu akan kembali kepada penuduh HR Bukhari Muslim Orang yang rajin mengkafirkan orang lain sesungguhya label dan sifat kekafiran kembali pada penuduhnya Berdasarkan prinsip kehati hatian yang terkandung dalam Hadits di atas maka para ulama berhati hati untuk menjatuhkan vonis kafir kepada sesama Muslim Selama ia masih mengucapkan syahadat dan menengakkan ajaran Islam tidak boleh ada kata kafir Karena itulah umat Islam saat ini harus memanfaatkan ruang dakwah untuk upaya mengenalkan Islam kepada masyarakat non muslim dengan santun Dakwah bukan ajang yang digunakan unutk mengkafirkan sesama Islam Wallahu a lam

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …