Surga dan neraka adalah bagian penting dari unsur keimanan kepada hal ghaib yang menjadi pilar dalam Islam. Memiliki keyakinan dan keimanan tentang surga dan neraka penting ditanamkan sebagai bagian bentuk keadilan Tuhan kepada manusia. Jika ada perbuatan baik ada imbalan surga dan jika ada tindakan yang menyalahi tuntunan agama akan diganjar neraka.
Pertanyaannya apakah menjadi penting mengenalkan keberadaan surga dan neraka kepada anak-anak? Bukannya mereka belum bisa membayangkan apalagi mempercayai sesuatu yang tidak bisa mereka rasakan dan sentuh. Itulah dunia anak-anak.
Bagaimana pun keberadaan surga dan neraka adalah bagian dari keimanan yang hendaknya memang dikenalkan kepada anak ketika usia mereka masih dini. Pengenalan ini akan mampu membuat anak termotivasi akan perbuatan-perbuatan yang baik dan mendorong perilaku untuk dicintai oleh Allah.
Hanya saja, penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa bahasan tentang surga dan neraka termasuk bahasan tentang konsep yang abstrak. Sehingga sangat mungkin seorang anak akan kesulitan memahami pemahaman konsep surga dan neraka. Dalam benak anak, apa yang ada adalah yang terlihat dan bisa dirasakan.
Di sinilah peran orang tua dituntut untuk lebih bisa memahami psikologi seorang anak sehingga mereka mampu menerapkan tahapan pengenalan secara tepat. Orang tua harus memastikan kondisi anak sedang dalam keadaan tenang dan nyaman, kondisi yang positif seperti ini dapat membantu kerja pikiran anak secara rasional.
Selain itu pemilihan waktu yang tepat juga mampu menunjang pengenalan tersebut masuk ke alam pikiran sang buah hati. Tidak serta merta dalam pikiran kosong orang tua akan mengancam anaknya dengan neraka jika tidak mengerjakan ibadah. Keberadaan surga dan neraka harus dipahami sebagai bentuk motivasi bukan intimidasi.
Berikutnya hendaknya orang tua memilih bahasa yang ringan yang mampu dimengerti dengan mudah oleh sang anak. Konsep surga dan neraka harus dihadirkan bukan dalam bentuk tataran yang sangat abstrak. Metafora surga dan neraka harus dihadirkan dalam kehidupan nyata seorang anak yang hanya ingin mengalami apa yang bisa dilihat dan dirasakan.
Lihatlah bagaimana al-Quran mengajarkan kepada masyarakat Arab yang belum bisa mengenal konsep pengetahuan yang handal. Al-Qur’an selalu mengajak masyarakat untuk mencermati alam semesta yang indah dan penuh Mutiara kenikmatan. Namun, pada satu sisi al-Qur’an mengajak masyarakat melihat jika keindahan itu fana dan ketika Tuhan menghendaki semua menjadi hancur.
Dalam al-Quran yang juga bisa disampaikan kepada sang anak adalah tertera dalam surat at-Taubah ayat 72 yang berbunyi:
Artinya : Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.
Dalam firman diatas menjelaskan bahwa Allah telah menjanjikan surga kepada kaum mukmin dan mereka akan kekal di dalam kenikmatannya. Allah pula telah menyediakan untuk mukmin tempat tinggal yang indah di dalam surga yang abadi. Setiap orang mukmin akan dapat mendapatkan ridha Allah yang paling besar dan juga keberuntungan yang luar biasa.
Cerita tentang surga bisa diberikan lebih dulu agar meninggalkan jejak rekamnya lebih kuat terhadap motivasi kebaikan. Cerita bahagia lebih mudah dimengerti dan diserap oleh anak kecil. Menguatkan cerita tentang surga dengan semua hal positifnya akan mampu mewarnai pikiran dan perasaan si anak untuk tumbuh optimis.
Selanjutnya pengenalan anak tentang neraka dapat diseimbangkan dengan membatasi akses emosi anak, jagan sampai apa yang disampaikan menimbulkan ketakutan dan trauma tersendiri bagi si anak. Oleh karena itu faktor ekspresi anak juga perlu diperhatikan. Jangan melanjutkan tentang cerita jika anak sudah merasa mulai merasa ketakutan.
Hal yang penting bagi mereka untuk diketahui bahwa gambaran neraka adalah kebalikan dari surga. Keberadaan neraka akan disiapkan bahwa orang yang berperilaku jahat, suka mencuri, suka memukul dan membenci sesamanya.
Pada akhirnya, mengenalkan surga dan neraka kepada anak adalah harus dibawa dalam dua hal. Pertama, membangun motivasi. Kedua adalah menanamkan prinsip keadilan Allah. Membangun motivasi berarti bahwa ada yang harus dikejar dari setiap tindakan baik. Membangun konsepsi keadilan bahwa setiap tindakan memiliki resiko yang harus diemban.
Pengenalan dua hal ini sekaligus menjadi pelajaran penting bagi anak bahwa dunia ini kadang ada kalanya membahagiakan, tetapi kadang juga ada penuh derita yang harus dihadapi. Setiap tindakan akan membuahkan hasil yang setimpal. Kebaikan akan mendapatkan imbalan, keburukan akan mendapatkan kutukan.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah