Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jakarta- Kalimat suci dalam Islam sering digunakan untuk kepentingan tertentu. Bahkan kalimat suci seperti takbir diteriakkan untuk berperang melawan umat Islam itu sendiri.
Demikian ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu saat menjadi pembicara dalam Diskusi Panel Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1).
Islam, menurutnya, adalah ajaran yang tinggi tetapi umatnya semakin tertinggal. Kemiskinan, peperangan, dan keterbelakangan hampir menyelimuti umat Islam di beberapa negara.
“Bayangkan di Afghanistan, rakyatnya buta huruf; di Libya, Irak rakyatnya peminta sedekah, Yaman yang ngebom orang Islam sendiri. Di Somalia lembu pun tak bisa hidup, negara termiskin, penduduknya orang Islam, Salahkah aku menganut agama islam?” papar Sabu.
Bahkan yang lebih ironi lagi, lanjut Sabu, tidak sedikit umat Islam di negara yang sudah aman menyebut pemerintahannya kafir. Ada kelompok yang berteriak Islam tetapi mengkafir-kafirkan negaranya. Hal itu pun terjadi di Malaysia.
Menjawab tantangan ini, Sabu menilai karena umat Islam tidak menjalankan ajaran Islam secara konsisten. Dalam Islam ditegaskan sesama muslim adalah bersaudara, tetapi kenyataannya malah saling bertikai dan berperang. Ia juga menyontohkan pentingnya kebersihan dalam Islam, tetapi banyak masyarakat muslim yang kumuh dan terbelakang.
Mohamad Sabu menyebutkan bahwa nilai-nilai islami justru dilaksanakan oleh negara-negara yang bukan Islam seperti Jepang. Mereka melaksanakan nilai Islam seperti disiplin, taat hukum, dan amanah.
Seandainya penduduk Jepang itu mengucapkan dua kalimat syahadat, kata Sabu, maka mereka adalah penduduk Muslim terbaik di dunia.
Sumber: nu.or.id
