sunan giri
sunan giri

Metode Dakwah Sunan Giri yang Menyejukkan Nusantara

Raden Paku atau yang banyak dikenal dengan sebutan Sunan Giri merupakan salah satu tokoh penyebar Islam di Jawa yang terkenal dengan sebutan wali songo. Di kalangan masyarakat jawa sendiri sebutan wali songo dipandang sebagai penyiar agama Islam pertama kali di tanah jawa.

Sunan giri merupakan salah satu tokoh wali sanga yang memiliki peranan penting dalam penyiaran agama Islam di tanah jawa dan nama beliaulah yang paling banyak dituliskan di dalam buku babad tanah jawa. Sunan Giri lahir di Blambangan, Jawa Timur pada 1442. Ia merupakan murid sekaligus menantu dari Sunan Ampel. Kemasyhuran sunan giri sebagai seorang mubaligh yang mampu menyiarkan agama Islam dari pelosok-pelosok pedesaan sampai ke dalam kerajaan majapahit.

Kesuksesan beliau dapat dilihat dari pesantren yang beliau dirikan di giri, gresik sampai santri-santrinya datang dari penjuru Indonesia. Sunan giri dikenal dengan kemampuan dalam ilmu tauhid dan ilmu fiqihnya. Beliau merupakan orang yang sangat berhati-hati dalam masalah hukum dan takut apaapbila yang ia putuskan tidak sesuai dengan ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah.

Sunan giri banyak menciptakan karya sastra untuk menyiarkan agama Islam. Beberapa seni yang beliau ciptakan adalah tembang dan juga dolanan (permainan). Beberapa tembang yang banyak dikenal hingga saat ini ialah tembang lir-ilir yang memiliki makna pengajaran yang luhur, dandang gulo yang memiliki makna tentang kebenaran hidup.

Dahulu Sunan Giri mengajarkan agama Islam dengan cara gradual melalui pemahaman Islam dimasukkan dalam kehidupan masyarakatnya, bukan malah menghilangkan tradisi jawa yang ada sejak dulu kala. Sunan giri menyajikan agama Islam tanpa ada unsur kekerasan, pemaksaan sedikitpun. Kebiasaan atau tradisi masyarakat yang menyimpang dari ajaran Islam yang dilenturkan dengan memberikan nilai Islam dengan benar.

Sunan Giri mengajak masyarakatnya untuk mulai meninggalkan kesyirikan dan mulai setia dan mengenal Allah. cara penyiaran agama Islam oleh sunan giri selalu dilakukan dengan cara toleran. Sikap toleran inilah yang akhirnya berdampak positif bagi para pengikutnya, yaitu respek dan keseganan akan kebesaran beliau yang akan selalu di berikan oleh pengikutnya.

Prespektif dakwah yang digunakan oleh Sunan Giri menggunakan beberapa metode. Pertama, mengenali sasaran, salah satunya dengan cara mengetahui bagaimana adat yang berkembang di tempat beliau berdakwah. Dengan mengetahui adat maka sunan giri akan mampu mengenali unsur budaya dalam suatu masyarakat dan akan lebih bisa memberikan dakwah dengan cara yang mereka sukai.

Sebagai seorang juru dakwah Sunan Giri telah memberikan pelajaran yang responsible, karena beliau menyadari bahwa sasaran dakwah bersifat universal. Agar tujuan dakwah mampu tersampaikan, Sunan Giri menjadikan sasaran dakwah mereka sebagai seorang kawan ataupun seorang bapak yang memberikan pesan pada anaknya.

Kedua, mendirikan majelis ta’lim. Dengan mendirikan majlis ta’lim maka murid Sunan Giri yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Islam dan lebih memperkaya ilmu tentang Islam dapat mengikuti majlis yang telah disediakan. Dengan adanya majlis ta’lim, murid-muridnya dapat bertukar pikiran secara langsung dengan Sunan Giri sehingga meminimalkan kesalahpahaman dalam berislam.

Ketiga, tanpa memberikan paksaan. Sunan giri tidak pernah memaksa muridnya untuk masuk beragama Islam, beliau juga tidak pernah memaksakan pengajarannya atau dakwahnya kepada orang yang tidak mau menerima. Dengan kelembutan hatinya beliau memperlihatkan Islam melalui tidakannya sehingga orang-orang banyak tertarik akan Islam lebih karena tidak tanduknya yang berbudi luhur dan disegani oleh berbagai kalangan.

Bukan hanya di kalangan muslim saja, namun sikap berbudi luhur yang di miliki Sunan Giri telah mampu membuatnya di segani di kalangan nonmuslim juga. Selain itu, bagi orang yang dulu sempat menentang ajaran beliau, lambat laun memiliki kebenaran akan semua ucapan dan tindakan yang beliau kemukakan dalam dakwahnya.

Sunan giri bisa dijadikan role model dalam dunia dakwah dan penanaman pendidikan di usia dini. Beliau memberikan pendidikan usia dini melalui media permainan dan juga tembang yang dulu banyak digemari anak-anak. Permainan yang beliau ciptakan pun memiliki makna yang mendalam tentang pesan moral akan kehidupan dan juga diselingi dengan ajaran-ajaran Islam.

Inilah sebenarnya bagaimana kearifan para penyebar Islam dulu sehingga Islam menjadi berjaya di nusantara hingga saat ini. Islam menjadi kekuatan yang kokoh yang tidak tergoyahkan karena Islam telah menjadi bagian dari budaya dan nafas masyarakat nusantara.

Bagikan Artikel ini:

About Eva Novavita

Check Also

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (3) : Kisah Raja Sulaiman dan Ratu Balqis

Setelah Nabi Daud wafat, kini Nabi Sulaiman meneruskan tahta kerajaan dan memimpin Bani Israil. Seperti …

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (2) : Nabi Sulaiman dan Perempuan Korban Pemerkosaan

Sebelumnya sudah diceritakan tentang kecerdasan Nabi Sulaiman dalam memecahkan masalah. Kisah kehebatan Nabi sulaiman tak …