Nabi Sulaiman terkenal sebagai nabi yang kaya raya. Pasukannya terdiri dari bangsa manusia dan bangsa jin. Hal ini karena Nabi Sulaiman lebih memilih ilmu daripada dua hal lain yang ditawarkan Allah padanya. Dengan kata lain, Nabi Sulaiman adalah seorang yang cerdas dan berilmu tinggi karena dianugerahkan ilmu oleh Allah swt.
Kisah yang terkenal adalah kisah tentang dua perempuan yang sama-sama mengakui seorang bayi sebagai anaknya. Sebagaimana kita ketahui, Nabi Sulaiman hendak membelah bayi tersebut menjadi dua sehingga masing-masing mendapatkan bayi tersebut setengah-setengah.
Namun tujuan aslinya adalah ingin mencari tahu siapa ibu bayi yang sebenarnya. Dengan melihat perilaku kedua ibu tersebut. Seorang ibu tidak akan membiarkan anaknya mati, walaupun ia sendiri yang akan menanggung rasa pedih dan kesedihannya. Akhirnya, Nabi Sulaiman memutuskan bahwa anak tersebut adalah anak dari ibu yang mengalah dan membiarkan anaknya diambil oleh ibu yang lain asal bayi itu tetap hidup.
Kisah ini menunjukkan bahwa Nabi Sulaiman juga memainkan sisi psikologi seseorang dalam mengorek informasi. Dia tidak fokus pada argument-argumen dan bukti-bukti yang diberikan oleh keduanya saja. Sebab, memang bukti-bukti bisa dipalsukan.
Bukan hanya sekali, Nabi Sulaiman menggunakan ilmu psikologi dalam mencari informasi. Nabi Sulaiman melakukan observasi mirip dengan psikodiagnostik dengan simulated setting. Sebuah metode untuk melihat perilaku dan tingkahlaku seseorang dalam suatu kondisi yang distumulus dan tidak sepenuhnya dikontrol.
Kisah ini bermula ketika ada seseorang yang mengadu pada Nabi Sulaiman. Ia menceritakan bahwa salahs satu dari tetangganya mencuri angsanya. Mendapat laporan tersebut, Nabi Sulaiman kemudian memanggil warganya untuk shalat jamaah. Setelah shalat jamaah, Nabi Sulaiman berkhutbah. Dia antara khutbah Nabi Sulaiman adalah:
“Dan di antara kalian ini ada yang telah mencuri angsa milik tetangganya. Kemudian pencuri ini memasuki masjid padahal bulu angsa masih bertengger di kepalanya.”
Mendengar khutbah Nabi Sulaiman, seseorang dari yang sedang shalat jamaah meletakkan tangannya ke kepalanya. Melihat perilaku orang tersebut, Nabi Sulaiman mengetahui bahwa dia lah pencuri angsa. Dan Nabi Sulaiman memerintahkan untuk menangkapnya.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah