singgasana sulaiman
singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (1) : Raja yang Dikaruniai Kejayaan dan Kecerdasan

Tahukah kalian.. ternyata ada manusia yang diciptakan Allah yang memiliki kelebihan bisa berbicara dengan para binatang lo.. Beliau adalah Nabi Sulaiman A.S. Nabi Sulaiam adalah utusan Allah yang berasal dari keturunan ke 13 dari Nabi Ibrahim.

Sepeninggal Nabi Daud, Nabi Sulaiman bertahkta sebagai seorang raja sekaligus melanjutkan perjuangan dalam menyiarkan risalah kenabiannya kepada seluruh umatnya. Nabi Sulaiman merupakan Nabi yang diberikan nikmat-nikmat dunia seperti kerajaan dengan kekuasaan yang luas di tundukkannya manusia, jin dan seluruh binatang.

Mukjizat Nabi Sulaiman yang dapat berbicara dengan binatang tertuang dalam al-Quran. Allah berfirman, “Hai sekalian semut, masuklah kamu ke dalam sarangmu, agar kalian tidak terinjak Sulaiman dan balatentaranya, sedangkan mereka tidak mengetahuinya. mendengar itu Sulaiman tertawa seraya berdo’a kepada Tuhan: Ya Tuhanku, tetapkanlah hatiku buat bersyukur kepada Engkau, yang telah memberikan karunia kepadaku dan kepada ibu-bapakku, dan masukkanlah kami ke dalam hamba-hambaku yang saleh-saleh.” (Q.S. an-Namel Ayat 18-19).

Selain anugerah di atas, Nabi Sulaiman juga diketahui memiliki seorang permaisuri yang terkenal cerdas, solehah dan wajahnya yang rupawan. Semua kenikmatan dunia dinikmati oleh Nabi Sulaiman harta, tahta, dan wanita. Bahkan karena Beliau seorang Rasul, dapat dipastikan kenikmatan akhirat pun insya Allah dinikmati oleh Nabi Sulaiman.

Namun, meski Nabi Sulaiman menyadari akan semua kenikmatan yang didapatnya, tak lantas membuat dirinya menjadi sombong dan takabur terhadap kenikmatan tersebut. Beliau tetap menjadi figur yang bersahaja dalam kehidupannya.

Dahulu ketika Nabi Sulaiman masih berumur 13 tahun, terdapat cerita tentang perebutan anak oleh dua ibu tua dan ibu muda yang mengaku bahwa mereka ibu kandung dari si anak tersebut.

Kala itu, ketika kedua wanita tersebut pergi ke kebun dengan membawa bayi mereka yang baru lahir, mereka menaruh bayi mereka ke pondok dan mereka pun mulai membersihkan kebunnya. Ketika mereka merasa kelelahan, merekapun memutuskan untuk beristirahat dan melihat bayi mereka.

Sungguh kaget mereka melihat bayi di pondok tersebut satu bayi saja, ternyata bayi yang lainnya telah di mangsa oleh serigala dari dalam hutan. Karena mereka sama-sama baru memiliki bayi, mereka pun merasa anak yang selamat dari cengkraman srigala tersebut adalah anaknya.

Tak ada yang mau mengalah maka merekapun memutuskan untuk datang ke pada Raja mereka yakni Nabi Daud A.S. untuk meminta keputusannya. Pergilah mereka berdua kehadapan Nabi Daud sambil membawa bayi yang diperebutkan.

Mereka mulai menceritakan kejadian yang mereka alami di ladang. Ternyata Ibu tua mampu mengeluarkan pendapatnya dengan sangat baik, Nabi Daud pun memutuskan bahwa anak tersebut memang benar adalah anak dari wanita tua tersebut.

Rasa bahagia menyelimuti perasaan wanita tua tersebut. Namun sayang Wanita muda tersebut masih merasa keputusan tersebut tidaklah adil. Dia merasa anak itu adalah anaknya. Mendengar hal tersebut, Nabi Sulaiman meminta ayahnya untuk memperlihatkan kebenaran dari kedua wanita tersebut.

Nabi Daudpun memperbolehkan anaknya memperlihatkan hal yang dianggapnya benar. Setelah mendapat ijin dari ayahnya, maka Nabi Sulaiman pun meminta kepada pelayannya untuk mengambil sebilah pedang untuk dipakai membelah bayi tersebut.

Sontak semua orang yang ada di tempat tersebut langsung terkejut akan keputusan yang diambil oleh Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman melihat reaksi dari kedua wanita tersebut, terlihat wanita tua tersebut hanya terdiam mendengar keputusan Nabi Sulaiman.

Dan saat pisau hendak diayunkan ke tubuh bayi tersebut, sang ibu muda tersebut berteriak dan menangis sambil memohon kepada Nabi Sulaiman. Wanita muda tersebut berkata, “Tolong jangan lakukan itu tuanku. Memang benar, bayi itu adalah anak wanita tua tersebut. Biarkan anak itu menjadi miliknya. Biarkan ibu itu yang mengurus anak ini”.

Melihat reaksi tersebut, terlihat kasih sayang yang begitu besar kepada sang bayi. Karena reaksi sang ibu muda tersebut, Nabi Sulaiman akhirnya mampu mengetahui dan memutuskan bahwa bayi tersebut merupakan anak wanita muda tersebut.

Nabi Sulaiman memahami bahwa, tak akan ada satu ibupun di dunia ini yang mampu melihat anaknya terluka. Sunggah Allah telah memberikan kebijaksanaan yang luar biasa kepada Nabi Sulaiman. Allah telah memberikan pemahaman kepada Nabi Sulaiman yang tidak diberikan kepada Nabi Daud ayahnya.

Namun kelebihan ini tidak dapat diartikan bahwa, Nabi Sulaiman lebih utama dan mulia dibanding Nabi Daud. Karena setiap nabi Allah telah Allah berikan keutamaannya masing-masing.

Allah SWT berfirman:

فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ وَكُنَّا فَاعِلِينَ

Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat). dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya (QS al-Anbiya: 79)

Bagikan Artikel ini:

About Eva Novavita

Check Also

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (3) : Kisah Raja Sulaiman dan Ratu Balqis

Setelah Nabi Daud wafat, kini Nabi Sulaiman meneruskan tahta kerajaan dan memimpin Bani Israil. Seperti …

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (2) : Nabi Sulaiman dan Perempuan Korban Pemerkosaan

Sebelumnya sudah diceritakan tentang kecerdasan Nabi Sulaiman dalam memecahkan masalah. Kisah kehebatan Nabi sulaiman tak …