Sekjen MUI Amirsyah Tambunan
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan

MUI Minta Polisi Ungkap Aktor Intelektual Pembakar Masjid di Lamongan

Jakarta – Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cabang Laren, Lamongan, Jawa Timur, dibakar orang tak dikenal. Tidak hanya sekali, tapi teror pembakaran itu terjadi dua kali. pertama terjadi pada Jumat (1/1) sekitar pukul 12.00 di asrama santri laki-laki saat sedang berlangsung salat Jumat. Kemudian peristiwa kedua terjadi pada Jumat (8/1) di waktu yang hampir sama di asrama santri putri.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyesalkan adanya teror pembakaran Pondok Pesantren  (Ponpres) Al Furqon tersebut.

“MUI menyesalkan dan prihatin atas terjadi pembakaran Ponpes Al Furqon,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Pusat, Amirsyah Tambunan dala keteranganya akhir pekan kemarin.

MUI dengan tegas meminta aparat kepolisian sebagai pengayom dan pelindung serta penegak hukum agar mengusut tuntas aktor intelektual yang melakukan teror tersebut. Pasalnya, teror itu sangat meresahkan masyarakat.  Apalagi dua aksi pembakaran tersebut hanya berselisih waktu sepekan yaitu pada Jumat (1/1) dan diulangi Jumat (8/1l pada jam yang sama pukul 11.00 dan 11.40 menjelang salat Jumat.

Mengutip laporan yang diterimanya, menurut Amirsyah, pada kejadian pertama ini diketahui oleh saksi Nanang, yang kediamannya ada di utara Ponpes. Saat melihat api yang muncul dari asrama Ponpes Putra itu, Nanang langsung mencoba memadamkan api yang membakar rak sepatu dibantu santri yang ada.

Kemudian pada peristiwa Jumat lalu juga yg sama dengan sasaran rak sepatu. Akibat kejadian ini, api membakar puluhan sepatu milik para santri serta menjalar kusen pintu dan atap lantai dua.

Peristiwa tersebut menurut Amirsyah harus diusut tuntas baik motif maupun pelakunya. Apalagi negara sangat menjunjung tinggi nilai peradaban, oleh sebab itu segala macam teror harus dihentikan.

“Ponpes merupakan simbol peradaban untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Tapi kita patut bersedih  justru ada pihak yang melakukan teror untuk merendahkan martabat kemanusiaan dan menghilangkan akal sehat,” tegasnya.

MUI juga meminta semua pihak termasuk para tokoh agama untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yang menyesatkan.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …