berbagai elemen masyarakat membuat tirai manusia ketika umat muslim
berbagai elemen masyarakat membuat tirai manusia ketika umat muslim

Muslim Selandia Baru Buat Kampanye Lawan Islamofobia

TOKOROA – Islamofobia telah menjadi satu persoalan di negara barat, sehingga muslim selalu dicap negatif dan mendapatkan intimidasi, beberapa serangan seperti penembakan yang terjadi di Christchurch, Selandia Baru telah membuka mata dunia bahwa persoalan Islamofobia harus mendapatkan perhatian untuk segera diselesaikan.

Umumnya Islamofobia terjadi dikarenakan narasi negatif dan ketidaktahuan orang-orang setempat, sehingga untuk menyelesaikan persoalan islamofobia dibutuhkan langkah kongkrit agar tidak semakin mengkristal.

Mengikis akar Islamofobia dapat dilakukan melalui pendekatan kemanusiaan, seperti yang dilakukan muslim Selandia Baru yang  mengadakan aksi turun ke jalan untuk mendidik warga asli atau yang disebut kiwi tentang imam mereka yang telah mengalami pelecehan verbal. Perwakilan dari proyek Discover Islam telah mengunjungi kota-kota Selandia Baru untuk berbicara dengan warga dan mengubah stereotip Muslim.

Di Tokoroa pada Kamis, anggota proyek Haris Ahmed mengaku saat mereka mencobanya itu tidak selalu berjalan mulus. Misalnya, saat ia di Whanganui, ada pasangan yang mendatanginya dan rekannya. Mereka mengatakan alasan serangan Christchurch terjadi karena Muslim memilih datang untuk tinggal.

 “Pengalaman serupa juga terjadi di Huntly dan Raglan. Warga berkomentar ‘Kembalilah ke negara Anda, saya tidak ingin melihat Muslim,” kata Ahmed.

Bagi Mirza Ahmab dan penyelenggara kampanye Imam Sabah al-Zafar, di beberapa kesempatan, para kiwi mendukungnya. Pengalaman itu juga terjadi pada Ahmed.

Awalnya orang itu menyuruh Ahmed dan rekannya meninggalkan Selandia Baru. Namun, setelah diskusi, perspektifnya berubah 180 derajat.

“Orang itu berkata, ‘Saya ingin memakai kaus Anda dan saya akan berada di sana pada 15 Maret. Saya akan memakai kaus ini dan berbicara dengan orang-orang dan memberi tahu mereka Muslim itu baik, mereka sangat baik’,” ujar dia.

Dilansir Stuff dan republika.co.id. Senin (12/7), Manajer Discover Islam al-Zafar yang merupakan imam Australia mengatakan tujuan kampanye ini menjembatani kesenjangan antara penggambaran negatif dan kebenaran. Berdasarkan laporan situs gerakan tersebut, organisasi ini bertujuan memperkenalkan kepada warga lokal tentang ajaran Islam yang benar dan menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam. Ini dilakukan demi menciptakan masyarakat yang saling pengertian, damai, dan harmonis.

Selain kampanye jalanan, anggota proyek bertemu dengan anggota Parlemen, seperti wali kota dan pemimpin lintas agama. Al-Zafar menyebut para pakar PBB mengakui perasaan anti-Muslim telah meningkat sejak serangan 9/11.

“Kami percaya ada segelintir Muslim yang mencemarkan nama Islam untuk motif tersembunyi, tapi ini bukan kami. Inilah yang telah kami katakan selama beberapa dekade,” ucap dia.

Selain pendekatan langsung, organisasi juga mendorong anggota untuk mengambil bagian dalam kegiatan komunitas, seperti penanaman pohon, penggalangan makanan, dan donor darah. Muslim diberitahu untuk selalu menjadi Muslim yang baik dengan menunjukkan simpati dan empati.

“Persatuan setelah serangan Christchurch harus menjadi sesuatu yang permanen dan lebih abadi. Kampanye ini bukan hanya tentang memerangi islamofobia tapi ini tentang memerangi segala macam rasialisme dan diskriminasi terhadap orang-orang dari berbagai latar belakang etnis,” ujarnya. 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Dr Amirsyah Tambunan

Para Tokoh Bangsa, Lintas Politik, Ormas, dan Ormas Keagamaan Diajak Rekatkan Solidaritas dan Persatuan Dengan Semangat Syawal

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Halal Bihalal Kebangsaan 2024, 7 Mei mendatang. …

Pelatihan teroris JI di Semarang

Latihan Fisik Paramiliter di Poso, 8 Teroris JI di Sulteng Miliki Peran dan Jabatan Mentereng

Jakarta – Delapan orang terduga teroris dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang ditangkap Densus 88 di …