Minnesota – Israel terus melakukan serangkaian serangan ke Jalur Gaza. Setelah kejadian penyerangan polisi Israel ke Muslim Palestina di Masjid Al-Aqsa, Israel juga melakukan serangan udara ke Jalur Gaza. Sekurangnya 20 warga Palestina tewas akibat serangan itu.
Tindakan biadab Negara Zionis ini mendapat kecaman keras dari Anggota Kongres Amerika Serikat Ilhan Omar, Senin (10/5/2021). Ia mengatakan serangan udara Israel di Jalur Gaza merupakan tindakan terorisme.
“Warga Palestina berhak mendapatkan perlindungan. Tidak seperti Israel, program pertahanan rudal, seperti Iron Dome tidak muncul untuk melindungi warga sipil Palestina,” kata Omar dalam cicitan Twitternya, @IlhanMN, dikutip dari laman republika.co.id, Selasa (11/5/2021).
Sebagai Muslimah, Omar menilai kondisi ini tidak masuk akal. Ia juga dengan keras dia mengutuk serangan Israel pada pekan terakhir Ramadhan. Meskipun banyak orang memberi tahu Israel memiliki hak mempertahankan dirinya atas keselamatan dan keamanan, mereka lupa seakan-akan Palestina tidak memiliki hak tersebut.
Selain kematian, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan 65 orang terluka dalam serangan udara itu. Serangan Israel terjadi setelah kelompok Palestina meluncurkan sekitar 100 roket, termasuk tujuh di Yerusalem dan sisanya menargetkan Ashkelon, Sderot, dan permukiman di dekat Jalur Gaza.
Serangan roket itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan Israel yang berkelanjutan di Masjid Al-Aqsa dan penggusuran keluarga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah yang mayoritas penduduknya Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki. Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, setidaknya 305 orang terluka ketika polisi Israel pada Senin menyerbu Masjid Al-Aqsa dan menyerang warga Palestina yang berjaga-jaga untuk mencegah kemungkinan serangan oleh kelompok sayap kanan Yahudi Israel. Masjid Al-Aqsa merupakan masjid suci ketiga dalam Islam.