3983391786
3983391786

Palestina Kirim Surat Ke Indonesia : Begini Isi Pesannya

Jakarta – Penyerbuan secara brutal yang dilakukan oleh Polisi Israel ke dalam masjid Al-Aqsa terhadap jamaah warga Palestina berlanjut dengan kekejian – kekejian lainya mendapatkan reaksi kecaman dari berbagai negara dan tokoh dunia. Namun kecaman yang dilontarkan tidak membuahkan hasil, Israel masih dengan congkaknya melakukan kekejaman terhadap rakyat Palestina.

Kondisi tersebut membuat salah satu faksi politik di Palestina yaitu Hamas mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk meminta bantuan baik secara politik maupun aksi-aksi lainya.

Dalam surat yang dikirimkan oleh Kepala biro politik Hamas Palestina Ismail Haniyeh, Hamas mengatakan orang-orang Palestina baik pria ataupun wanita telah ditindas dengan biadab oleh Israel.

‘’Anda telah mengikuti bagaimana Masjid Al Aqsa yang diberkati dan alun-alunnya serta pria dan wanita pemberani yang membela Al Aqsa terkena penyerbuan, penodaan, penindasan, dan kebrutalan, belum lagi menutup masjid dan menolak akses jamaah Muslim ke sana,’’ tulis Ismail kepada Jokowi seperti dikirim kepada Anadolu Agency dan dikutip dari laman pikiran-rakyatcom.

Haniyeh dalam surat itu menuturkan Israel telah menargetkan kota suci Yerusalem dan berusaha mengambil alih.

 ‘’Kejahatan ini menargetkan Kota Yerusalem yang diduduki dalam sejarah Islamnya,’’ kata Haniyeh.

Dia mengatakan Hamas merasa perlu untuk mengirimkan surat kepada Indonesia dan berharap bisa bersama-sama menumpas kekejaman Israel.

‘’Kami menulis surat ini kepada Yang Mulia pada hari-hari bulan solidaritas, kerja sama dan menjelang kemenangan ini, dengan berharap dan percaya bahwa umat Islam akan menjadi seperti satu struktur konkret untuk berdiri bersama Yerusalem dan kesucian,’’ ujar Haniyeh.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menegaskan kedudukan Yerusalem adalah garis merah dan menjadi ibu kota abadi. 

 Sehingga rakyat Palestina akan berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kots suci tersebut, bagaimanapun caranya. 

Yerusalem adalah garis merah,” kata Presiden Abbas. 

“Itu adalah hati dan jiwa Palestina dan ibu kota abadi. Tidak akan ada perdamaian, keamanan, atau stabilitas sampai dibebaskan,” ujarnya. 

Berbicara kepada Amerika Serikat dan Israel, Presiden menuntut diakhirinya pendudukan, hari ini dan bukan besok, menekankan bahwa Palestina tak akan gentar apalagi menyerah. “Palestina tidak akan pergi dan akan tetap menjadi duri. Mereka tidak akan meninggalkan tanah air mereka. Keluarga Yerusalem di lingkungan Sheikh Jarrah tidak akan pergi dan tidak akan beristirahat,” ucapnya.*** 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Dr Amirsyah Tambunan

Para Tokoh Bangsa, Lintas Politik, Ormas, dan Ormas Keagamaan Diajak Rekatkan Solidaritas dan Persatuan Dengan Semangat Syawal

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Halal Bihalal Kebangsaan 2024, 7 Mei mendatang. …

Pelatihan teroris JI di Semarang

Latihan Fisik Paramiliter di Poso, 8 Teroris JI di Sulteng Miliki Peran dan Jabatan Mentereng

Jakarta – Delapan orang terduga teroris dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang ditangkap Densus 88 di …