arab
arab

Pemerintah Arab Saudi Bersiap Longgarkan Lockdown, Bagaimana Nasib Ibadah Haji dan Umroh?

Jakarta – Pemerintah Arab Saudi termasuk salah satu negara yang sangat ketat memberlakukan lockdown. Namun mulai tanggal 28 Kerajaan Arab Saudi bersiap akan melonggarkan aturan lockdown dan membuka akses ke masjid-masjid kecuali ke Masjdil Haram yang masih akan diperketat aturanya.

Pelonggaran aturan lockdown tidak lantas membuka peluang terlaksananya pelaksanaan ibadah haji dan umrah tahun ini.

Dikutip dari Reuters dan dari laman , ibadah haji dan umroh akan tetap ditangguhkan sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Hal ini dikonfirmasi melalui akun Twitter pengurus dua masjid (Masjidil Haram dan Nabawi) @hsharifain.

“Umroh akan tetap ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Musim umroh saat ini berakhir 15 Syawal 1441. Informasi mengenai Haji 1441 akan segera tersedia,” cuit akun tersebut.

Adapun, pelonggaran lockdown dilakukan melalui tiga tahapan, yakni 28 Mei sampai 30 Mei dengan mengizinkan aktivitas jual beli, termasuk mal untuk buka.

Kemudian, 31 Mei hingga 20 Juni adanya izin pegawai pemerintah dan swasta untuk masuk normal. Di tahap ini juga, masjid-masjid diizinkan untuk menggelar salat berjamaah dan salat Jumat untuk umum.

Terakhir adalah tanggal 21 Juni di mana semua aktivitas boleh dilakukan normal dengan mengikuti protokol kesehatan COVID-19, seperti memakai masker dan hidup sehat.

Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh bin Thahir Benten mengimbau umat Islam untuk menunda ibadah haji dan umroh di masa pandemi. Hal itu dilakukan guna memastikan kesehatan setiap para jemaahnya.

“Arab Saudi mendesak umat Islam untuk menunggu rencana menghadiri ziarah tahunan haji sampai ada kejelasan lebih tentang pandemi virus corona yang mematikan,” kata Muhammad Saleh dalam wawancara dengan televisi pemerintah beberapa waktu lalu (31/3/2020). “Sesungguhnya Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya siap untuk melayani jemaah haji dan umrah dalam segala situasi. Siap untuk menjaga kesehatan umat Muslim dan warga negaranya. Tapi kondisi saat ini di mana kita menghadapi pandemi global, kami telah meminta kepada saudara kita yang Muslim di seluruh negara di dunia untuk menunda kesepakatan kontrak apapun hingga jelasnya masalah ini. Kita berdoa semoga Allah SWT menjauhkan bencana ini dan InsyaAllah kita semua selamat dan berada dalam keadaan aman selalu,” tutup dia.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Dr Amirsyah Tambunan

Para Tokoh Bangsa, Lintas Politik, Ormas, dan Ormas Keagamaan Diajak Rekatkan Solidaritas dan Persatuan Dengan Semangat Syawal

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Halal Bihalal Kebangsaan 2024, 7 Mei mendatang. …

Pelatihan teroris JI di Semarang

Latihan Fisik Paramiliter di Poso, 8 Teroris JI di Sulteng Miliki Peran dan Jabatan Mentereng

Jakarta – Delapan orang terduga teroris dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang ditangkap Densus 88 di …