Rasmud Paludan ditangkap di Jerman
Rasmud Paludan ditangkap di Jerman

Politisi Anti-Islam Denmark Tukang Bakar Alquran Ditangkap di Jerman

Berlin – Politisi anti-Islam Denmark Rasmus Paludan yang dikenal tukang membakar Alquran ditolak masuk dan ditangkap otoritas keamanan Jerman di Berlin, Selasa (27/10/2020). Paludan adalah pemimpin Stram Kurs atau Hard Line (Garis Keras) di distrik-distrik yang didominasi imigran di Denmark.

Selama ini Paludan serang melakukan aksi membakar Alquran. Ia juga menjadi biang kerusuhan saat ditolak masuk ke Swedia beberapa waktu lalu.

Paludan ditangkap saat akan mengadakan demonstrasi di Neukölln Berlin, Rabu (28/10/2020) di sebuah lingkungan multikultural tempat banyak Muslim tinggal. Namun, pada Selasa, dia dicegah memasuki Jerman di Bandara Tegel di Berlin.

“Saat dia masih di pesawat, polisi federal menolak dia masuk dari Kantor Imigrasi Negara,” kata juru bicara Kantor Dalam Negeri kepada surat kabar Jerman, Der Tagesspiegel, Kamis (29/10/2020).

“Paludan tidak turun dari pesawat tetapi terbang kembali ke Copenhagen pada Selasa sore,” katanya lagi.

Menurut media Jerman, Paludan dilarang memasuki negara itu hingga 31 Oktober, tetapi mencoba memasuki negara itu lagi pada Rabu. Dia kemudian ditangkap oleh polisi dan sekarang menghadapi denda atau penjara hingga satu tahun.

Pejabat di Partai Hard Line, Henrik Søndergaard, membenarkan bahwa pemimpin partai tersebut telah ditangkap di Jerman.

“Dia awalnya ditolak di pesawat, dan kemudian ditangkap di Berlin, karena kemudian dia pergi ke sana dengan mobil. Dia telah menyerah untuk berdemonstrasi, tetapi memiliki tugas di kedutaan Swedia di Berlin,” kata Henrik Søndergaard kepada BT.

Søndergaard tidak merinci tugas apa itu. Rasmus Paludan, yang ayahnya orang Swedia, baru-baru ini diberikan kewarganegaraan Swedia, setelah sebelumnya ditolak masuk ke Swedia dan dilarang selama dua tahun.

Meski Paludan tidak ada, demonstrasi itu tetap berlangsung dalam kondisi damai. Menurut Søndergaard, tidak ada Alruran yang dibakar, dan itu tidak pernah menjadi rencananya.

“Tidak ada rencana untuk membakar Alquran. Itu ilegal di Jerman, dan kami tidak melakukan sesuatu yang ilegal. Kami telah membakar Alquran di Denmark dan Swedia, di mana diizinkan, tetapi tidak di Jerman,” kata Søndergaard.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …