nabi palsu
nabi palsu

Prediksi Rasulullah Perihal Kemunculan Nabi Palsu

Lagi, untuk kesekian kalinya, ada orang mengaku sebagai seorang nabi. Adalah seorang berinisial R yang merupakan pimpinan Pusdiklat Dai di Bandung. Ia mengaku sebagai nabi ke-28. Tak pelak lagi, pengakuan tersebut membuat geger dan meresahkan masyarakat.

Untungnya, dengan sigap pihak aparat mengamankan R dengan beberapa pengurus yayasan tempat Pusdiklat Dai bernaung. Yayasan yang diketahui bernama Baiti Jannati tersebut beralamatkan di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat.

Beberapa waktu lalu, dengan jarak yang tak lama, peristiwa serupa juga terjadi di Indonesia. Seorang bernama Jozeph Paul Zhang juga mengaku sebagai seorang nabi ke-26.

Sebelumnya, juga ada beberapa orang Indonesia yang mengaku-ngaku sebagai nabi. Sebut saja Lia Aminuddin alias Lia Eden, Ahmad Musadeq, Dedi Mulyana alias Eyang Ended, Ahmad Mukti, Sutarmin dan Sri Hartati.

Jauh ke belakang, pada masa Nabi Muhammad Saw masih hidup dan sesudah wafatnya, banyak juga yang mengaku dirinya sebagai nabi.

Beberapa nama yang dicatat sebagai nabi palsu dalam sejarah Islam di antaranya adalah Al-Aswad al-‘Ansi, Musailamah al-Kazab, Thulaihah bin Khuwailid bin Naufal, Al-Mukhtar bin Abi Ubaid dan beberapa nama lainnya.

Sudah pasti, orang-orang yang mengaku sebagai nabi adalah seorang pendusta. Sebab, Nabi Muhammad Saw., merupakan rasul penutup alias terakhir.

Setelahnya, tidak akan ada nabi lagi. Hal itu sudah digaransi oleh Allah Swt., dalam surat al-Ahzab ayat 40. Begini artinya.

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Ahzab: 40)

Selain itu, Rasulullah Saw., sendiri juga pernah menguatkan ayat tersebut dalam salah satu hadisnya.

“Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidzi).

Berdasarkan hal itu, sudah jelas bahwa siapa saja yang mengaku sebagai seorang nabi pasca Nabi Muhammad Saw., adalah seorang pendusta atau nabi palsu.

Sejatinya, fenomena kemunculan nabi palsu sudah diprediksi oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nabi Muhammad Saw., sudah mengabarkan akan datang para pendusta yang mengaku sebagai nabi.

”Sesungguhnya akan ada tiga puluh orang pendusta di tengah umatku. Mereka semua mengaku nabi. Padahal, aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.” (HR. Abu Dawud).

Apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw., tersebut sudah banyak terkonfirmasi dengan banyaknya orang yang mengaku sebagai nabi, baik pada masa nabi, sahabat dan sesudahnya bahkan hingga hari ini.

Sudah sewajarnya, sebagai orang Islam, kita tidak perlu kaget, apalagi mengimani orang-orang yang mengaku dirinya sebagai nabi. Sebab orang-orang tersebut adalah seorang pendusta.

Lantas bagaimana umat Islam menyikapi fenomena nabi palsu di masa kekinian?

Pertama, jangan ikuti, apalagi mengimani. Karena mengaku sebagai nabi adalah perbuatan dusta. Apakah para pendusta layak diimani? Tentu sajak tidak!

Kedua, jangan main hakim sendiri. Jika ada orang yang mengaku sebagai nabi, jangan langsung dihakimi. Laporkan ke pihak berwenang agar orang tersebut segera diamankan. Syukur-syukur, orang tersebut bisa bertobat dan kembali ke jalan yang benar.

Ketiga, mari tingkatkan keimanan dan ketakwaan, agar tidak mudah terhasut dengan para pendusta yang mengaku dirinya sebagai seorang nabi. Ikuti pengajian-pengajian ulama yang banyak tersebar di kanal Youtube. Tentu saja, ulama-ulama yang moderat dan berwawasan kebangsaan.

Semoga setelah R, tidak akan ada lagi orang-orang yang mengaku nabi. Aamiin.

Bagikan Artikel ini:

About Nur Rokhim

Mahasiswa Pasca Sarjana Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Kalijaga. Aktif di Majalah Bangkit PWNU DIY

Check Also

syariat perang

Detik-detik Hamzah bin Abdul Mutholib Gugur di Medan Perang Uhud

Pada bulan Syawal tahun ke-3 Hijriyah, terjadi pertempuran hebat antara umat Islam dan kaum kafir …

syawal

Mengenal 5 Peristiwa Penting di Bulan Syawal

Saat ini, umat Islam masih berada di bulan Syawal atau bulan kemenangan setelah sebelumnya selama …