Puasa Ramadan Adalah Pengendalian Diri Jangan Lakukan Perbuatan Sia-sia dan Anarki

Jakarta Komisi Pemilihan Umum KPU telah mengumumkan hasil Pemilu 2019 Senin 20 5 2019 malam Masyarakat diminta untuk menghormati keputusan itu sebagai produk konstitusi sesuai Undang Undang yang ada Bagi yang tidak puas ada jalur melalui Mahkamah Konstitusi MK Apalagi sekarang bertepatan dengan bulan Ramadan sudah seharusnya masyarakat bisa mengendalikan diri dan tidak melakukan perbuatan sia sia apalagi anarkis Puasa Ramadhan adalah pengendalian diri untuk mewujudkan kebersamaan Oleh karena itu setiap dan seluruh mereka yang beriman dan berpuasa wajib menjauhkan diri dari perbuatan sia sia yang mengandung banyak mudharat seperti unjuk rasa yang dapat menjadi anarki yang merugikan bangsa dan negara ujar Cendekiawan Muslim Prof Dr Azyumardi Azra MA CBE di Jakarta Selasa 21 5 2019 Cendekiawan muslim Azyumardi Azra mengatakan aksi 22 Mei bukan merupakan bagian dari jihad Dia menyebut ulama yang menyebut 22 Mei adalah jihad sebagai ulama partisan Jadi kalau ada yang bilang 22 Mei itu jihad saya kira itu adalah ulama yang partisan Yang partisan kepada pihak tertentu Harusnya ulama jangan partisan Jadi itu menurut saya sikap ulama yang nggak bijak ulama harusnya menenangkan umat memberi ketenangan memberi kesabaran apalagi bulan puasa gini kata Azyumardi di Istana Wakil Presiden Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat Senin 20 5 2019 Baca juga Agama Mengajarkan Taat Pada Pemerintah Untuk Menciptakan KedamaianAzyumardi menuturkan demo pada 22 Mei adalah bagian dari ekspresi hawa nafsu Dia meminta masyarakat mendengarkan ulama yang netral dan tidak condok ke pihak pihak tertentu Kalau yang namanya demo adalah ekspresi dari hawa nafsu Padahal puasa itu menahan hawa nafsu Jadi saya kira ulama seperti itu tidak perlu didengar Yang perlu didengar itu ulama netral berpihak pada kepentingan umat negara Kita harus apresiasi ulama NU pimpinan PBNU seperti KH Aqil Siradj pimpinan Muhammadiyah Pak Haedar Nashir yang sudah imbau ujarnya Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta ini meminta masyarakat yang keberatan atas hasil pemilu 2019 menempuh jalur yang sesuai aturan Azyumardi meminta masyarakat tidak mengikuti orang yang mempolitasasi agama Saya kira klaim klaim atas nama ulama menyerukan jihad 22 Mei itu harus ditolak Itu pernyataan partisan politik ulama harusnya tidak partisan Dengan menggunakan istilah jihad itu mempolitisasi agama jelasnya

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …