Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R. Ahmad Nurwakhid SE MM.
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R. Ahmad Nurwakhid SE MM.

Radikalisme Atasnamakan Islam = Memfitnah Ajaran Islam Rahmatan lil Alamin

Yogyakarta – Selama ini penyebaran radikalisme dan terorisme di Indonesia disalahgunakan dengan membungkus dengan motif agama yaitu agama Islam. Hal itu sama saja dengan memfitnah ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

“Radikalisme yang mengatasnamakan agama, khususnya Islam di Indonesia tentu hakikatnya adalah fitnah bagi Islam, Karena sikap kaum radikalisme yang mengatasnamakan Islam tersebut tentunya bertentangan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin,” ujar Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, SE, MM, saat membuka kegiatan pelatihan untuk Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Daerah Istimewa (D.I) Yogayakarta di Kaliurang, Sleman, Rabu (16/6/2021).

Ahmad Nurwakhid pun meminta Duta Damai Dunia Maya BNPT untuk memanfaatkan kemampuan yang dimiliki dan kehebatan di dunia maya untuk melakukan kontra radikalisasi terhadap kelompok-kelompok radikal tersebut.

”Semua kontent-konten hoaks, konten-konten provokatif, adu domba yang mengadu domba anak bangsa harus kalian jawab dengan kontra narasi, kontra ideologi dan kontra propaganda. Jangan diam, karena kita adalah silent majority harus bangkit bersama-sama demi NKRI, Pancasila harga mati,” paparnya.

Ia menambahkan, di era digital sekarang ini kelompok radikal terorisme telah menggunakan media sosial dan internet (media online/dunia maya) untuk melakukan proses radikalisasi. Bagi kelompok radikal terorisme, penggunaan media dunia maya tentunya akan lebih cepat dan massif dalam menyebarkan paham radikalisme dan propagandanya.

“Kelompok terrorisme ini menggunakan dunia internet, media sosial, yang tentunya dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dan tentunya penyebaran paham radikal terorisme ini sangat membahayakan kaerna dapat menganggu empat pilar ketahanan bangsa yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Ini yang harus diwaspadai bersama,” tegasnya.

Ia menyampaikan agar generasi muda yakin bangsa Indonesia adalah bangsa yang hebat, bangsa yang memiliki masa depan dan bangsa yang  memiliki infrastruktur komplet untuk menjadi bangsa yang beradab, dan bangsa yang besar.

”Maka kalian semua generasi muda, utamanya yang tergabung dalam Regenerasi Duta Damai kali ini, kalian harus memiliki optimisme, kalian harus punya militansi, kalian harus punya kepercayaan diri untuk bangkit, untuk membangun kedamaian, persatuan bangsa indonesia. Dan kalian jangan kalah militan dengan kaum radikal,” tandas Ahmad Nurwakhid.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

wakil ketua komisi x dpr lalu hadrian irfani firda cynthiadetikcom 169

Waketum Komisi X DPR H Lalu Hadrian Ungkap Pencegahan-Penanganan Bullying Akan Masuk RUU Sisdiknas

Jakarta – Bullying atau perundungan menjadi salah satu persoalan yang membelit sekolah sehingga dibutuhkan penanganan …

Rektor UINSA Prof Muzakki

Menggali Spirit Islam Moderat Indonesia di Konferensi Internasional UINSA

Surabaya — Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menjadi tuan rumah International Conference on …