Perhatian dan kasih sayang dari suami merupakan impian bagi semua istri. Namun sayangnya, tidak semua suami memahami akan hal itu. Banyak suami yang sering lupa bahwa istri merupakan cerminan dirinya. Egoisme laki-laki dengan dalih pemimpin kadang melupakan perasaan yang terdalam dari seorang istri.
Seorang istri mampu bermuka masam, karena suami mungkin juga melakukan hal yang serupa kepada istrinya. Seperti halnya jika suami mampu memberikan kebahagiaan kepada istrinya, sang istri akan secara sadar berusaha lebih baik di hadapan suami.
Sejak dulu ternyata problem hubungan suami istri telah menjadi persoalan. Bahkan Rasulullah pernah mengatakan dalam sebuah hadist sanad shahid diriwayatkan oleh Imam Abu Daud “Sungguh telah banyak wanita yang mendatangi keluarga Muhammad untuk mengadukan suaminya. Mereka itu (para suami) bukanlah orang-orang yang terbaik di antara kalian semua.”
Persoalan utama ketika Islam mendudukan laki-laki sebagai pemimpin adalah tanggungjawab yang harus dipenuhi sehingga mampu membawa istri kea rah yang lain. Kita perlu pahami bahwa baik atau tidaknya seorang istri itu tergantung suami sebagai pemimpin yang mengarahkannya.
Dalam menjalani kehidupan rumah tangganya, suami maupun istri harus berjalan berirama. Saat dapat memenuhi hak dan kewajiban istri terhadap suami serta sebaliknya, pasangan tersebut tentu akan memiliki kebahagiaan yang dirasakan bersama, seperti:
1. Kecantikan seorang istri akan terpancar bila suami memberi hak merias diri.
2. Istri pun akan menjadi pribadi yang bersyukur bila suami menafkahi dengan baik.
3. Kesalihan seorang istri terjadi apabila suami mampu membimbingnya dengan baik.
Dalam hubungan pernikahan, masing-masing pasangan bertanggung jawab atas kesehatan hubungannya. Hubungan romantis itu dinamis, yang mana akan terus berubah mencerminkan keadaan, tekanan, dan pasang surut yang dialami sehari-hari oleh kedua pasangan tersebut.
Dalam penelitian, ada beberapa hal lain yang mampu menunjang rasa bahagia bagi masing-masing pasangan, seperti:
1. Pasangan yang berperan sebagai seorang sahabat.
Dalam menjaga kesehatan pernikahan, seorang suami maupun istri hendaknya mampu menjadi sahabat yang mampu menampung seluruh keluh kesah pasangan masing-masing. Mampu memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pasangan. Hubungan persahabatan semacam ini akan mampu mendukung dan meningkatkan ketahanan hubungan sendiri.
2. Membagi pekerjaan rumah.
Pasangan yang mau untuk berbagi pekerjaan di rumah akan merasa lebih bahagia dalam melakukan hubungan. Di sini pasangan akan merasakan adanya sikap tolong menalang dan akan semakin melatih kekompakan pasangan.
Akan lebih baik jika setelah mereka selesai mengerjakan pekerjaan mereka, untuk duduk dan berdiskusi akan peristiwa yang terjadi belakangan ini secara rutin. Dengan cara ini pasangan akan mampu mengenali pasangan masing-masing secara terinci.
3. Menjaga hubungan badan.
Menurut penelitian menjalankan aktivitas seksual mampu menunjang rasa cinta dan nyaman dari masing-masing pasangan. Banyak ahli yang menyatakan hubungan intim merupakan cara manusia untuk menyatakan kasih sayangnya.
4. Memberikan waktu pasangan untuk me time
Pekerjaan entah yang bersumber dari tempat bekerja ataupun dari pekerjaan rumah sering kali membuat stress dan jenuh. Karena itulah akan sangat penting bagi kita untuk memanjakan diri sebentar tanpa ada pasangan maupun anak-anak yang menemani.
Memberikan waktu untuk diri sendiri bukanlah sesuatu hal yang egois. Dengan memberikan waktu untuk diri sendiri, maka akan dengan otomatis, kita mampu lebih menghargai waktu bersama keluarga. Apabila pikiran kembali relaks, akan secara otomatis suami maupun istri akan lebih siap kembali memikil beban kewajibannya dengan semangat baru.
Inilah beberapa cara bagi suami maupun istri supaya rumah tangga yang mereka bangun mampu bertahan lama dan langgeng. Memupuk keluarga menjadi sakinah, mawadah, warahmah bukanlah hal yang mudah. perlunya memahami satu sama lain merupakan kunci utama dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Karenanya, peran suami dan istri sama-sama di perlukan.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah