shalat rebo wekasan
shalat

Shalat dan Waktu

Jangan sia-siakan waktu. Begitulah ungkapan ini seringkali didengar agar kita tidak membuang waktu dengan percuma. Waktu sangat berharga. Dalam sebuah pertandingan, di samping permainan, waktu adalah hal yang paling menentukan. Kamu bisa dinyatakan kalah ketika ketinggalan skor di waktu yang telah usai. Seberapapun tenaga dan permainanmu masih unggul ketika waktu telah usai, timmu akan diganjar kata kalah.

Waktu menjadi ukuran dari segala aktivitas kehidupan manusia. Waktu bekerja, waktu istirahat, waktu dengan keluarga dan waktu dengan Tuhan. Seluruh rangkaian aktivitas manusia dilingkari dalam siklus waktu. Kesuksesan kadang pula ditentukan oleh seberapa kamu bisa mengatur dan mengelola waktu.

Di sinilah ibadah terpenting dalam Islam mengelola waktu manusia dengan baik. Shalat adalah ibadah yang terikat dengan waktu. Ada lima waktu dalam shalat wajib umat Islam. Dari awal menjemput pagi bernama subuh. Di Pertengahan aktivitas manusia bernama dhuhur. Di awal sore hingga menjemput senja disebut ashar. Melangkah untuk menutup siang disebut magrib. Dan ibadah menenangkan diri mengawali malam disebut isya’.

Seluruh aktivitas umat Islam dilingkupi dengan ibadah. Ibadah shalat menjadi tameng siklus kehidupan umat Islam dalam keseharian. Tak ada lagi alasan, tidak bisa berkomunikasi sama Tuhan dalam setiap waktu. Tuhan berada dalam setiap aktivitas umat Islam dalam keseharian. Shalat menjadi jeda waktu dalam penatnya kehidupan umat Islam. Shalat seolah menjadi waktu breaktaking dari tumpukan dan kepenatan kehidupan umat Islam.

Sungguh merugi orang yang termakan aktivitas keseharian tanpa menghela nafas melalui shalat. Kadang orang mempunyai seribu alasan untuk meninggalkan shalat karena waktu yang tidak memungkinkan. Waktu yang terkuras karena segala aktivitas yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat.

Dalam hal ini, mindset kita harus dirubah. Bukan waktu yang mengingatkan datangnya shalat. Tetapi shalat menjadi pengingat waktu manusia. Subuh adalah waktu yang mengingatkan manusia untuk segera bangun dan beraktivitas. Dhuhur adalah pengingat waktu manusia untuk sekedar beristirahat dari kepenatan pekerjaan. Ashar menjadi pengendali waktu manusia untuk segera mengakhiri kegiatan. Magrib waktu yang tepat untuk menghentikan aktivitas. Isya’ saatnya meluangkan waktu dengan keluarga.

Jadikan shalat untuk pengingat waktu. Bukan sebaliknya waktu menjadi pengingat shalat. Datangnya shalat mengingatkan manusia dalam bentuk kedisiplinan menghargai waktu. Datangnya shalat melatih manusia agar tidak melakukan sesuatu secara berlebihan dalam kehidupan. Sesuatu yang dipaksakan berlebihan tanpa jeda, hanya menghasilkan kepenatan, kerugian dan kerusakan.

Manusia adalah produk Tuhan yang beradaptasi dengan hukum alam.  Hukum alam adalah sunnatullah yang diciptakan menyesuaikan makhluk bernama manusia. Pagi, siang, sore, dan malam adalah siklus yang dicipatkan Tuhan melekat pada alam. Tuhan memerintakan Shalat agar manusia mampu beradaptasi dengan waktu yang ditetapkanNya. Orang yang berdisiplin dengan Shalat sejatinya sedang berdisiplin dengan hukum Tuhan dalam alam semesta.

Maka, mari jadikan shalat sebagai pengingat waktu. Bukan sebaliknya menjadikan waktu sebagai pengingat shalat.

Bagikan Artikel ini:

About Farhan

Check Also

tionghoa dan islamisasi nusantara-by AI

Jejak yang Terlupakan: Etnis Tionghoa dalam Islamisasi Nusantara

Seberapa sering kita mendengar nama-nama besar dalam sejarah Islam di Nusantara? Seberapa banyak kita mengingat …

kubah masjid berlafaskan allah 200826174728 473

Segala Sesuatu Milik Allah : Jangan Campuradukkan Pemikiran Teologis dengan Etika Sosial

Segala sesuatu yang di alam semesta adalah milik Allah. Dialah Pencipta dan Raja segala raja …