Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Shalat sunnah memiliki keutamaan besar. Walaupun begitu, kebanyakan umat Islam kadangkala melupakan anjuran ini. Cukup hanya melaksanakan shalat wajib saja. Padahal salah satu keutamaan shalat sunnah, khususnya shalat sunnah rawatib (shalat sunnah yang sebelum dan sesudah shalat wajib), adalah sebagai penambal kekurangan atau ketidaksempurnaan shalat wajib.
Dan di antara beberapa shalat sunnah ada yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah dan ada pula yang dianjurkan dikerjakan sendirian. Maka bila shalat sunnah tersebut dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah tentu nilai keutamaannya lebih besar.
Adapun shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah disebutkan oleh Imam Nawawi dalam karyanya Al Majmu’Syarh al Muhaddzab, shalat sunnah ada dua macam. Pertama, sunnah dikerjakan secara berjamaah. Yakni, shalat Ied, shalat gerhana, shalat istisqa, shalat tarawih dan witir. Kedua, shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan sendirian. Yaitu shalat sunnah selain yang tersebut di atas.
Akan tetapi, lanjut Imam Nawawi, shalat sunnah yang tidak disunnahkan berjamaah boleh dilaksanakan secara berjamaah. Hukumnya boleh dan tidak makruh. Hal ini berdasar pada beberapa hadis Nabi.
Senada dengan Imam Nawawi, Ibnu Taimiyah dalam Fatawanya menjelaskan, shalat sunnah yang tidak disunnahkan dikerjakan berjamaah tetap sah bila dilakukan secara berjamaah. Dengan catatan hal tersebut dilakukan jarang-jarang.
Dalam konteks mendidik anak, tentu lebih baik melakukan semua shalat sunnah di rumah dengan cara berjamaah. Hal ini dengan sendirinya menjadi proses mendidik anak supaya kenal dengan jenis-jenis shalat sunnah yang dianjurkan dalam Islam.
Di samping itu, dengan terbiasa melakukan shalat sunnah membuat seseorang akan selalu menjaga shalat wajib. Inilah yang akan menuntun umat Islam untuk selalu istiqamah menjalankan shalat lima waktu.
