masjid Al Aqsa
masjid Al Aqsa

Sumpah Erdogan Bebaskah Masjid Al-Aqsa Diragukan, Lihatlah Hubungan Mesra Turki dan Israel

Ankara – Setelah sukses mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung membidik target berikutnya. Erdogan bersumpah akan membebaskan Masjid Al-Agsa dari cengkeraman Israel.

“Kebangkitan Hagia Sophia menandai pembebasan Masjid Al-Aqsa,” ucap Erdogan sesaat setelah mengumumkan kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid akhir pekan lalu, sebagaimana dikutip dari  situs web Kepresidenan Turki.

Erdogan menegaskan bahwa kebangkitan Hagia Sophia adalah batu loncatan bagi umat islam di seluruh dunia untuk masa akan datang. “Kebangkitan Hagia Sophia adalah kebangkitan api harapan umat Islam dan semua yang tertindas, terzalimi, teraniaya dan dieksploitasi.”

Ambisi Erdogan itu langsung disambut berbagai komentar dari para pihak. Sebagian besar mereka meragukan tekad Erdogan untuk bisa mewujudkan target membebaskan Masjid Al-Aqsa. Namun bila dilihat dari statistik hubungan Turki dan Israel, ambisi Erdogan ternyata bukan hanya sekadar ‘bualan’. Faktanya kedua negara memiliki hubungan yang sangat mesra yang tidak banyak diketahui oleh publik.

Statistik Dagang Turki Dan Israel
Statistik Dagang Turki Dan Israel

Ashif al-Khalidi dalam artikelnya berjudul “Turkiya wa Israel ‘Alaqat Iqtishadiyyah Tuksyif Awham al-‘Ada” yang diterbitkan hafriyat.com dan dikutip dari laman Republika.co.id, menjelaskan hubungan ekonomi yang kuat antara kedua negara.

Ini dimulai sejak Israel masih berumur belia 1949. Hubungan itu semakin meningkat sejak Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang didirikan Erdogan, memegang tampuk kepemimpinan Turki pada 2002 lalu.

Ketegangan diplomasi Turki dan Israel dalam berbagai kesempatan, termasuk protes keras Turki terhadap pemindahan ibu kota Israel ke Yerusalem, tak mengubah keharmonisan kedua negara.

Dikutip dari Turkpress pada 27 Februari 2016 lalu, Yuval Steinitz, yang saat itu menjabat menteri energy Israel mengatakan,”Hubungan perdagangan kedua negara tidak akan berpengaruh meski ketegangan diplomasi keduanya pada 2008 dan 2013. Angka perdagangan kedua negara pada 2009 mencapai 2.597.163.000  (2,5 miliar) dolar Amerika Serikat, meski diplomasi kedua negara memburuk nyatanya pada 2014 justru angka perdagangan meningkat menjadi 5.832.180.000 (5,8 miliar) dolar Amerika Serikat). Sesungguhnya Erdogan menegaskan saat kondisi politik hancur di kawasan, Turki bagaimanapun membutuhkan Israel untuk mendiskusikan jalan keluar menghasilkan suasana kondusif di kawasan.”

Miliaran dolar Amerika Serikat digelontorkan Turki di sektor perdagangan dengan Israel. Angka tersebut menempatkan Turki berada dalam jajaran negara  kongsi dagang Israel dengan angka yang cukup fantastis di antaranya Amerika Serikat, China, dan Jerman.  

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Dr Amirsyah Tambunan

Para Tokoh Bangsa, Lintas Politik, Ormas, dan Ormas Keagamaan Diajak Rekatkan Solidaritas dan Persatuan Dengan Semangat Syawal

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Halal Bihalal Kebangsaan 2024, 7 Mei mendatang. …

Pelatihan teroris JI di Semarang

Latihan Fisik Paramiliter di Poso, 8 Teroris JI di Sulteng Miliki Peran dan Jabatan Mentereng

Jakarta – Delapan orang terduga teroris dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang ditangkap Densus 88 di …