taubat
taubat

Syarat yang Harus Dipenuhi Ketika Bertobat

Tobat bukan sekedar basa-basi, tetapi dari hati. Karena itulah syarat tobat harus diperhatikan.


Tidak ada manusia yang sempurna dan bersih dari salah dan dosa. Semua manusia berpotensi untuk melakukan kesalahan dan dosa. Namun, hal itu bukan berarti menjadi alasan untuk kita lumrah dalam melakukan dosa.

Manusia diberikan pondasi penting sehingga selalu terhindar dari kesalahan dan dosa, yakni agama. Ajaran agama merupakan pedoman untuk mengingatkan manusia tentang kebaikan dan keburukan. Karena agama sebagai pedoman, sesungguhnya ketika manusia melakukan kesalahan berarti ia melakukan keburukan sekaligus mengabaikan agama.

Namun, Allah Maha Pengasih dan Pemaaf. Menyadari fitrah manusia yang selalu berpotensi salah dan dosa, Islam memberikan mekanisme penting untuk kembali lagi dalam kebaikan. Mekanisme itu disebut dengan tobat.

Tobat merupakan kewajiban yang harus dilakukan bagi setiap orang mukmin yang telah melupakan maksiat atau melalaikan tanggung jawabnya kepada Allah. Melakukan tobat merupakan syarat agar dosa-dosa manusia dapat diampuni oleh Allah dengan berjanji tidak anak mengulangi hal tersebut.

Dalam surat at-Tahrim ayat 8 Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu,”

Dalam ayat ini Allah mengisyaratkan pada umatnya untuk segera bertaubat atas segala maksiat atau dosa yang telah mereka lakukan. Dan kembalilah dari kemaksiatan kepada ketaatan kepada Allah. Dan semoga Allah akan menghapus segala dosa yang kalian kerjakan selama ini.

Kesadaran jiwa merupakan pangkal pertama bagi bangunan taubat. Dia yang mendorong hati untuk menyesali apa yang pernah dia lakukan. Dan bertekad untuk meninggalkan apapun yang telah ia kerjakan.

Tobat dengan demikian merupakan gerakan hati bukan lisan. Tidak cukup bertobat denga hanya pada lisan, tetapi tidak muncul dalam kesadaran dan tindakan. Karena itulah, Allah menegaskan tentang tobat nasuha atau tobat dengan sebenar-benarnya.

Namun, seperti apa ukuran tobat yang sebenarnya?  Imam Nawawi dalam Kitabnya Al-Adzkar memberikan kriteria penting tentang tobat: “Ketahuilah bahwa sungguh setiap orang yang melakukan maksiat wajib baginya untuk bergegas untuk bertobat. Bertobat pada hal yang berkaitan dengan Hak Allah disyaratkan tiga hal. Pertama, Menyudahi melakukan maksiat saat itu juga. Kedua, Merasa menyesal pernah melakukan maksiat. Ketiga, Bertekad untuk tidak mengulang kembali maksiat yang pernah dilakukannya.”

Tiga hal tersebut cukup menjadi panduan umat ketika mereka ingin kembali kepadanya. Adapun muslim yang ingin bertobat atas dosa yang berkaitan dengan hak orang lain juga disyaratkan tiga hal di atas dan ditambah satu hal lagi yakni dengan mengembalikan kezaliman yang pernah dilakukannya  (pada orang lain) kepada pemiliknya atau meminta maaf atas kezaliman yang pernah dilakukannya dan meminta kebebasan tanggungan dari mengembalikan kezaliman yang pernah dilakukan olehnya.

Bagikan Artikel ini:

About Saparuddin

Check Also

kerja kepada non muslim

3 Sikap Islami untuk Mengais Rizki di tengah Pandemi

Manusia harus bekerja untuk dapat menghasilkan uang untuk mencukupi segala kebutuhannya dalam bertahan hidup, apalagi …

hari jumat

Sambut Jumat dengan Perbanyak Ibadah, Ini Keutamaan Hari Jumat

Umat Islam bisa berbangga dengan hadirnya hari jumat. Semua hari memang sama jika selalu dihiasi …