Screen Shot 2021 05 03 at 9.45.45 AM
Screen Shot 2021 05 03 at 9.45.45 AM

Syiar Islam Dengan Mural Kaligrafi di Kelurahan Cicaheum

Jakarta – Menyebarkan kebaikan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai sarana, seperti yang dilakukan oleh warga di kelurahan Cicaheum Bandung yang menghiasi tembok-tembok rumah digang dengan mural kaligrafi yang bertuliskan berbagai doa dan sholawat.

Gang sempit diubah menjadi menarik karena semua temboknya ditulisi kaligrafi indah hasil karya warga setempat. Adalah Acep Arman yang pertama kali mempunyai ide, selaku ketua RW 02, Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong.

Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai pemborong kecil-kecilan bangunan ini menceritakan asal usul gambar kaligrafi yang dipilih untuk menghiasi tembok di Gang Raden Jibja. Gang yang awalnya dinamakan Kampung KB (Keluarga Berencana).

Sebagai Ketua RW, Acep ia berpikir bagaimana caranya agar gang ini terlihat menarik. Maka tercetuslah ide untuk membuat mural kaligrafi sehingga namanya pun berubah menjadi Kampung Wisata dan Budaya Kaligrafi.

Ia memilih gambar kaligrafi karena ingin membudayakan huruf arab dengan alasan kegiatan keagamaan di wilayah tersebut sangat rutin dilakukan. Selain itu juga dikarenakan kaligrafi adalah bentuk jihad untuk menyebarkan ciri khas agama Islam.

“Kaligrafi kalau menurut saya, sebagian dari jihad. Jihad menyebarkan agama Islam. Jadi, mural-mural kaligrafi ciri khas agama Islam supaya memperkuat, mempersatukan umat Islam,” kata Acep dalam program Sosok. Seperti dilansir dari laman detikcom. Senin (3/5).

Untuk melindungi lukisan kaligrafi ayat suci, maka antara gambar dengan tanah diberi jarak 1 meter. Acep menjelaskan hal ini agar kaligrafi terhindar dari kotoran-kotoran di jalan.

“Karang taruna, LINMAS, suka menjaga dinding-dinding. Paling di atas 1 meter baru digambar kaligrafi. Kalau dari bawah mah tidak digambar kaligrafi, takut ada kotoran-kotoran. Maka diambil gambarnya 1 meter ke atas.” ujar Ketua RW 02, Acep Arman.

Aneka mural kaligrafi adalah hasil karya pakar-pakar (kaligrafi), karang taruna, dan kepemudaan di wilayah tersebut. Ace sebagai Ketua RW juga terjun langsung membantu kegiatan positif tersebut.

Selain memperindah pemandangan, fungsi dari mural kaligrafi itu sebagai bentuk doa-doa bagi warganya. Salah satu isi kaligrafi yang digambar adalah Salawat Syifa, yakni doa agar disembuhkan dari penyakit. Selain itu, ada juga Ayat Kursi dan Asmaul Husna yang terpampang di gang sempit ini.

Acep Arman berharap agar Kampung Wisata dan Budaya Kaligrafi ini dilestarikan. Semoga muncul kebaikan-kebaikan yang muncul dari mural-mural di tembok gang ini. “Mudah-mudahan, ini inginnya saya sampai seumur hidup. Ingin dilestarikan Kampung Wisata dan Budaya Kaligrafi,” ujarnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …

ketua pbnu kh ahmad fahrur rozi atau gus fahrur saat ditemui di surabaya 169 1

Respon PBNU Terkait Pelaporan Terhadap Pendeta Gilbert Yang Dinilai Lecehkan Umat Islam

Jakarta – Pendeta Gilbert Lumoindong yang viral karena membahas soal Zakat dan tata cara muslim …