shalat rebo wekasan
shalat

Tahu Shalat Witir Saat Ramadan Saja? Kenali Hukum, Cara, dan Keuatamaan Witir

Memang banyak orang yang hanya mengerjakan Shalat Witir saat bulan Ramadan saja, tepatnya setelah shalat tarawih. Kadang pula ada orang awam yang menyangka jika shalat witir layaknya shalat tarawih yang hanya ada di bulan Ramadan. Tentu anggapan ini salah.

Shalat witir bisa dikerjakan di luar bulan Ramadan, bahkan sangat dianjurkan. Hanya saja, kita mengetahui dan melaksanakan witir saat bulan Ramadan. Padahal keutamaan shalat ini sungguh luar biasa.

Berkenalan dengan Shalat Witir

Sebelum adanya perintah puasa, shalat witir sudah menjadi bagian dari ibadah malam. Nabi Muhammad selalu melaksanakan shalat sunnah ini sepanjang hidupnya.

Shalat witir berasal dari kata Arab “witr,” yang berarti ganjil. Shalat ini dikerjakan dengan melakukan rakaat ganjil setelah shalat Isya, seperti 1, 3, 5, 7, atau 9 rakaat.

Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menjadikan shalat witir sebagai penutup shalat malam. Shalat witir sebagai cara mengganjili jumlah rakaat shalat yang genap.

Hukum Shalat Witir

Shalat witir adalah salah satu shalat sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan) dalam Islam. Para ulama berbeda pendapat mengenai status hukum shalat ini. Menurut mayoritas ulama Hanafiyah, wajib hukumnya melakukan shalat witir, sehingga akan berdosa orang-orang yang tidak melakukannya.

Sedangkan menurut Madzhab Syafii hukum shalat witir adalah sunnah muakkad atau shalat sunnah yang sangat ditekankan. Rasulullah: “Berwitirlah kalian semua, wahai ahli Al-Qur’an, karena sesungguhnya Allah itu ganjil, dan menyukai hal-hal yang ganjil” (HR Khuzaimah).

Waktu Pelaksanaan Shalat Witir

Waktu pelaksanaan shalat witir dimulai setelah melaksanakan shalat Isya’ sampai terbitnya fajar shadiq. Shalat witir tidak bisa dilakukan sebelum melaksanakan shalat Isya’ atau setelah terbitnya fajar shadiq (masuk waktu shalat Subuh).

Waktu yang lebih baik untuk melakukannya adalah pada akhir malam, sebagai penutup dari segala ibadah shalat yang dilakukan pada malam hari. Rasulullah bersabda : Jadikanlah witir akhir salat kalian pada waktu malam. (Hadits riwayat Bukhari).

Namun, jika dikhawatirkan pada akhir malam tidak terbangun, maka waktu utama diawalkan setelah shalat Isya. Sebagaimana Hadist Nabi : Barang siapa takut tidak bangun di akhir malam, maka witirlah pada awal malam, dan barang siapa berkeinginan untuk bangun di akhir malam, maka witirlah di akhir malam, karena sesungguhnya salat pada akhir malam itu disaksikan. (Hadis riwayat Muslim).

Shalat Witir Saat Ramadan

Witir pada bulan Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri. Witir dapat menjadi salah satu shalat dalam rangka menghidupkan malam bulan Ramadan.

Dalam bulan Ramadan, shalat witir yang dilakukan setelah tanggal lima belas hari terakhir pada bulan Ramadhan dianjurkan untuk membaca doa qunut pada rakaat yang paling akhir.

Secara umum, ulama dari mazhab Syafi’i dan Hanbali menganggap shalat witir disunahkan dilakukan secara berjemaah di Ramadan. Namun, shalat witir berjemaah di luar Ramadhan tetap sah dan tidak makruh. Pahala yang didapatkan juga menjadi perdebatan di antara ulama.

Keutamaan Shalat Witir

Shalat witir memiliki manfaat dan keutamaan yang sangat penting dalam Islam. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Mendekatkan Diri kepada Allah: Shalat witir adalah bentuk ibadah yang memperkuat hubungan kita dengan Allah. Melaksanakannya dengan penuh kesungguhan dan khusyuk membantu kita mendekatkan diri kepada-Nya.
  2. Pembersih Dosa: Shalat witir membantu membersihkan dosa-dosa kita. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah itu ganjil, dan Dia mencintai yang ganjil. Maka berwitirlah kalian semua” . Dengan melaksanakan shalat witir, kita berusaha memperoleh cinta dan keridhaan Allah.
  3. Mengakhiri Hari dengan Kebaikan: Shalat witir dilakukan pada akhir malam, sebagai penutup dari segala ibadah shalat yang kita lakukan. Ini memberikan kesempatan untuk mengakhiri hari dengan kebaikan dan doa kepada Allah.
  4. Menghindari Kejahatan: Rasulullah ﷺ juga bersabda: “Janganlah kalian meninggalkan shalat witir, karena barangsiapa meninggalkannya, maka dia seperti orang yang berkhianat terhadap dirinya sendiri” . Dengan melaksanakan shalat witir, kita berusaha menjauhkan diri dari perbuatan buruk.
  5. Pahala yang Besar: Meskipun hukum shalat witir berbeda-beda menurut mazhab, melaksanakannya tetap memberikan pahala yang besar. Setiap rakaat witir yang kita lakukan akan menjadi amal kebaikan di hadapan Allah.

Ingatlah bahwa shalat witir adalah kesempatan berharga untuk berkomunikasi dengan Allah, memohon ampunan, dan memperbaiki diri. Semoga kita senantiasa istiqamah dalam melaksanakannya

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Mensos di Pontianak

Ketika Doa Menyatukan Hati: Gus Ipul Temukan Makna Toleransi di Sekolah Rakyat Pontianak

Pontianak — Di tengah riuh suara anak-anak yang sedang makan siang, suasana hening seketika menyelimuti …

KH M Hilmi Assidiqi

Jihad Kebangsaan Santri: Bangun Bangsa Sesuai Kemampuan untuk Wujudkan Cita-cita Luhur Berdasarkan Pancasila

Jakarta — Perjuangan santri tidak hanya berkutat pada spiritualitas, tetapi juga pada semangat kebangsaan. Ranah …