Tanamlah Kebaikan, Jangan Tanam Bom

Nabi Muhammad SAW bersabda Jika Hari Kiamat akan datang dan seseorang memiliki benih maka bisa jadi Hari Kiamat tidak akan akan datang sampai benih itu ditanam maka orang itu akan menanam dan baginya pahala Jika Umat Islam tidak memahami betul hadits hadits Nabi Muhammad SAW kecuali satu hadits di atas akan cukup bagi mereka Walau pun tidak terpikir kecuali hadits di atas sungguh mereka akan sembuh dari berbagai penyakit hati dan hawa nafsu Hadits tersebut adalah pelajaran agung dalam fiqh kehidupan dan filsafat kehidupan yang setiap rasul diutus untuk menyampaikan hal tersebut termasuk dalam kehidupan materi atau kehidupan moril dengan hidayat dan tuntunan Walaupun anda berada dalam posisi para Sahabat RA yang mendengar langsung hadits di atas anda akan mengira bahwa semua nasehat Nabi Muhammad SAW kepada semua pengikutnya tidak terkecuali karena perkara Hari Kiamat dan perilaku kebaikan Para pendengar hadits tersebut merasa bahwa hadits tersebut memerintahkan mereka ketika menghadapi masa masa sulit untuk berdzikir beristighfar dan berdo a memerintahkan mereka untuk membangun dunia dengan cara bertani atau berindustri serta memerintahkan untuk memperhatikan kehidupan dengan semua kepenatannya dalam masa masa terakhir yang mengerikan Nabi Muhammad SAW dengan pandangan yang luas dan sempurna tentang agama dan kehidupan menyerukan hal lain yang tidak disangka yaitu mengajak untuk menanam benih di saat waktu yang sempit di antara dunia dan akhirat Lihatlah nilai penanaman itu dan semua mengetahui bahwa menanam kurma misalnya memerlukan waktu bertahun tahun sampai menjadi pohon dan kemudian berbuah Apakah nilai tanaman dan kegaduhan Hari Kiamat yang akan menyapu semua tanaman dan daratan serta menghancurkan langit dan bumi Nabi Muhammad SAW yang agung memberikan pelajaran dalam fiqh kehidupan dan fiqh mengelola bumi untuk mencuci otak dan cara berfikir para da i takfiri yang hanya mengajarkan manusia fiqh kematian Bahkan mereka mengajarkan fiqh pengkafiran fiqh terorisme atau fiqh tatacara menjerumuskan orang ke kematian dan penjara tanpa memberikan mereka imbalan bagi jiwa negeri dan agama ssesuatu pun dari pada pengorbanan yang sia sia itu Nabi Muhammad SAW sesungguhnya telah mengajak kita semua baik di masa yang sangat sulit untuk membangun bukan merusak dan menghancurkan serta untuk hidup dengan baik dengan tenang dalam menikmati segala yang diperbolehkan dan menjauhi segala yang diharamkan dalam menjalani kehidupan ini Pelajaran ini menghubungkan antara dunia dengan akhirat dan antara agama kehidupan pekerjaan dan ibadah memakmurkan bumi dan kepewarisan akan surga dan tidak mempertentangkan agama dan kehidupan dengan keputus asaan seolah agama dan kehidupan memiliki jarak yang jauh seperi jarak bumi dan langit seperti wahyu dan akal seperti ilmu dan ajaran agama serta keinginan jasmani diperbolehkan dan kemuliaan jiwa Pelajaran ini lah yang diinginkan oleh Maha Pencipta bahwa semua ciptaanNya saling mengisi dan melengkapi Baca juga Memoderasi Radikalisme Bagian II Anda akan melihat kalau salah satu dari dai takfiri dan terorisme adalah pemilik hawa nafsu akan konflik kepentingan politik dan berusaha memusnahkan yang lain dengan menghancurkan dan berkhianat maka mereka memahami hadits Nabi Muhammad SAW tersebut dengan beberapa penafsiran yaitu Jika Hari Kiamat akan datang dan seorang dari kalian memiliki bom maka ledakkanlah di daerah asalnya negaranya atau agamanya Jika Hari Kiamat akan tiba dan dari kalian memiliki bom molotov maka bakarlah kendaraan umum terdekat untuk melarang orang orang miskin menaiki kendaraan umum itu yang tarifnya sangat murah Jika Hari Kiamat akan datang maka jika diantara kalian yang memiliki sebutir peluru tembakkanlah peluruh itu kepada demonstran atau pihak oposisi Jika Hari Kiamat akan datang dan bersama salah satu dari kalian ada sekumpulan pemuda yang bersemangat maka pergilah dengan mereka ke kantor polisi terdekat atau gardu listrik terdekat maka bakar atau ledakkanlah atau bahkan rusakkanlah rel kereta api terdekat agar tidak dapat dilalui kereta api Para prvokator tersebut tidak mengetahui apapun tentang tugas para Nabi AS yang sibuk mengajarkan fiqh kehidupan bukan fiqh terorisme berusaha menjadi penyebab orang lain mendapatkan hidayat bukan untuk mengkafirkan mereka yang telah memeluk agama Islam dengan menanam benih benih kebaikan bukan dengan menanam bom serta dan mendamaikan antar sesama manusia bukan justru saling menghasut mereka untuk saling berperang sehingga layar televisi hanya dihiasi dengan darah dan kerusakan Para Nabi AS datang membawa kasih sayang untuk semesta alam akan tetapi ada yang mengaku pengikut para Nabi AS justru merusak alam raya ini Bukankah kita menanam sebuah benih agar dimakan buah buahnya bagi generasi setelah kita seperti kita memakan buah buahan yang ditanam dari generasi sebelum kita Dan akankah kita membuat kehidupan yang indah yang diisi terus dengan cinta yang jujur atau malah sebagian kita menanam kematian untuk kepentingan kepentingan kekuasaan politik di berbagai tempat Serial tulisan dari buku Bahaya Mimpi Al Baghdadi Penulis dr Najih Ibrahim Pemikir Islam Mantan Ketua Dewan Syuro JI Mesir Alih Bahasa Mush ab Muqoddas EP Lc Pengamat Terorisme di Timur Tengah

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …