Jamaah Tabligh India
Jamaah Tabligh India

Terpapar Corona, Otoritas India Tutup Markas Jamaah Tabligh

New Delhi – Keberadaan jamaah tabligh di beberapa negara yang tetap ngotot menggelar pengajian di tengah wabah Corona atau COVID-19, terbukti sangat rentan dengan penularan virus mematikan tersebut. Indonesia sudah, Malaysia, Filipina juga, Pakistan juga terpapar, kini giliran India.

Hal itu terungkap setelah otoritas keamanan India menutup markas-markas Jamaah tabligh untuk mencegah penularan virus corona. Di tengah lockdown, markas tersebut dilaporkan masih didatangi jemaah yang tidak mengindahkan social distancing.

Diberitakan Reuters dan dikutip dari laman Kumparan.com, Selasa (31/3/2020), salah satu markas yang ditutup pada berada di wilayah Nizamuddin, New Delhi.  Jamaah yang masih mendatangi bangunan lima lantai di gang kecil itu tidak hanya dari India saja tapi juga dari luar negeri.

Mereka masih berdekatan dan melakukan salat berjamaah, padahal pemerintah telah memerintahkan untuk social distancing. Pada akhir pekan lalu, ratusan orang ditemukan berada dalam bangunan itu, dan menjalani uji Corona.

“Protokol social distancing dan karantina tidak dipraktikkan di sini. Pengurus melanggar kondisi ini dan beberapa kasus pasien positif Corona ditemukan. Karena pelanggaran ini, banyak nyawa terancam, ini adalah tindakan kriminal,” ujar pernyatan pemerintah New Delhi.

Ada 24 jamaah tabligh dari markas itu yang positif Corona setelah menjalani tes.  Dari laporan pemerintah Delhi, sekitar 1.000 orang telah dievakuasi dari markas tersebut, 334 di antaranya masuk rumah sakit, sementara 700 orang dikirim ke pusat karantina. Ada 300 orang asing di tempat itu.

Tidak disebutkan apakah salah satu dari mereka ada WNI. Namun sebelumnya Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melaporkan dari 1.456 jamaah tabligh WNI di luar negeri, 731 di antaranya tengah berada di India.

Salah satu pengurus markas jamaah tabligh di Delhi, Musharraf Ali, mengaku tidak sanggup menahan laju orang yang datang. Pasalnya, India di masa lockdown saat membuat jamaah tidak bisa pulang.

“Karena situasi ini, tidak ada pilihan lain selain mengakomodasi pendatang yang terlantas dengan langkah-langkah medis hingga saat ini, sampai situasi kondusif untuk mereka bisa keluar,” ujar Ali.

Perkumpulan jamaah tabligh sebelumnya juga menjadi lahan subur bagi penularan virus corona. Pada tablig akbar di Kuala Lumpur, Malaysia, lebih dari 1.000 orang Jamaah tabligh terinfeksi corona.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Mensos di Pontianak

Ketika Doa Menyatukan Hati: Gus Ipul Temukan Makna Toleransi di Sekolah Rakyat Pontianak

Pontianak — Di tengah riuh suara anak-anak yang sedang makan siang, suasana hening seketika menyelimuti …

KH M Hilmi Assidiqi

Jihad Kebangsaan Santri: Bangun Bangsa Sesuai Kemampuan untuk Wujudkan Cita-cita Luhur Berdasarkan Pancasila

Jakarta — Perjuangan santri tidak hanya berkutat pada spiritualitas, tetapi juga pada semangat kebangsaan. Ranah …