Tulungagung – Tidak ada masjid di seluruh Indonesia yang berstatus radikal. Paham radikalisme muncul dari penceramahnya. Pernyataan itu ditegaskan oleh Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM Jusuf Kalla saat meresmikan Masjid Al Fattah di Tulungagung, Selasa (29/3/2022).
“Tidak mungkin masjid itu radikal, yang radikal yang berbicara. Yang berbicara itu yang ditanya,” kata JK.
Menurutnya, hal itu perlu dipahami oleh seluruh masyarakat sehingga tidak muncul anggapan atau stempel terhadap masjid tertentu sebagai masjid radikal.
“Ini yang harus dipahami,” ujarnya.
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 itu juga mengingatkan agar umat Islam senantiasa menjaga kerukunan. Salah satunya melalui masjid. Tempat ibadah dia harap menjadi pemersatu umat. Dia beri contoh, meski masjid dibangun organisasi Islam tertentu tapi seluruh umat Islam bisa memanfaatkannya untuk beribadah.
“Satu hal yang sangat kita hargai dan syukuri, walaupun masjid dibangun oleh keluarga Muhamadiyah atau dibangun oleh keluarga NU, tidak masalah, orang NU salat di masjid Muhammadiyah atau orang Muhammadiyah salat di masjid NU,” tukas JK.